JOGJA- Prestasi apik yang ditorehkan PSIM Jogja di putaran pertama Divisi Utama Liga Indonesia grup I, diharapkan berlanjut hingga akhir putaran kedua. Jika konsisten dengan prestasi ini, ambisi untuk menembus Indonesia Super League (ISL) bakal bisa diraih. Sebagai tim tertua di tanah air, inilah kesempatan bagi PSIM Jogja untuk membuktikan sebagai tim yang layak bermain di kasta tertinggi.
Namun untuk mewujudkan ambisi itu bukan perkara mudah. Selain kualitas permainan, juga dibutuhkan dukungan penuh semua stakeholder PSIM. Termasuk jajaran manajemen, sampai dengan suporter. Intinya manajemen yang benar-benar professional. Menurut pelatih PSIM Jogja, secara teknis dan materi pemain, dia siap membawa tim berjuluk Laskar Mataram ini menggapai prestasi yang lebih baik.’’Yang terpenting komunikasi harus baik dan tidak boleh laga ada ketidakharmonisan di internal. Dan sebagai tim yang profesional, jangan sampai ada lagi pembayaran bonus yang terlambat,’’ katanya kemarin (21/3).
Kepada orang-orang yang duduk di kepengurusan tim, dia berharap benar-benar diisi yang mampu membawa kondisi tim ke depan lebih baik. Keterpaduan antara tim pelatih, pemain, manajemen, dan sponsor diyakini akan membawa tim ini lebih maju. Apalagi performa tim saat ini sedang di atas angin. Dukungan tiga pemain asing asal Belanda ikut memberi andil positif. Tambahan pemain pasti akan dilakukan, menyusul pencoretan empat pemain termasuk kiper karena dianggap tidak layak. Pemain anyar ini untuk menambah kekuatan lini depan dan gelandang serang. Untuk striker, Hanafing menginginkan striker lokal yang sudah jadi alias sudah terasah skillnya untuk menopang Emile Linkers.
Senada disampaikan Dirut PT PSIM Yoyok Setyawan. Menurutnya, PSIM memang sudah saatnya masuk ISL. Target itu diyakini bisa direalisasikan, meskipun tidak ringan ntuk mewujudkannya. Terlebih lawan-lawan yang dihadapi di grup barat ini terbilang berat.’’ Kami harus bisa menorehkan sejarah, masuk di ISL,” harapnya.
Perjuangan PSIM di group satu memang butuh kerja keras. Persaingan di grup ini terbilang berat dengan hadirnya tim-tim tangguh seperti Persebaya Surabaya, Persita Tangeran, Persip Pekalongan, dan Persiku Kudus yang terus membayangi PSIM di puncak klasemen putaran pertama. Perjuangan kian berat, karena di putaran kedua nanti, PSIM harus melakoni tujuh laga away dari 10 laga yang harus dimainkan.
Menilik hasil putaran pertama lalu, Nova Zaenal dkk memiliki modal kuat saat berlaga di kandang lawan. Kematangan mental dan kolektivitas permainan menjadi kunci keberhasilan meraih poin di kandang lawan. Dan performa mentereng sebagai tim yang tidak terkalahkan selama 10 laga pantas menjadi modal menatap putaran kedua.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar