JOGJA - Infrastruktur bakal menjadi ganjalan bagi PSIM untuk bisa bermain di kasta tertinggi ISL musim depan.
Pasalnya, dengan kondisi Stadion Mandala Krida yang saat ini ada, akan sulit memenuhi kelayakan sebagai home base klub ISL.
Tak hanya itu, jika target promosi ISL tercapai, tanpa ada pembenahan yang berarti pada stadion yang kini dikelola Balai Pemuda dan Olahraga Disdikpora DIY, dipastikan PSIM hanya akan numpang lewat di kasta tertinggi tersebut. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Nirwana Persada Indonesia (NPI), M Zein, Minggu (24/3).
“Apakah ya mau, besok promosi ISL, terus musim depannya kita degradasi. Kalau promosi sih, saya yakin besok bisa, kita benahi rumputnya sudah bisa. Tapi, Jogja ini siap enggak untuk ISL?,” kata Zein.
Mantan Exco PSSI era Nurdin Halid ini mengungkapkan pihaknya sebenarnya sudah jauh-jauh hari mengatakan ke pihak manajemen PSIM terkait dengan permasalahan tersebut.
Namun, hingga kini belum ada kejelasan maupun pembenahan terhadap stadion kebanggaan warga Kota Jogja itu. Sempat ada informasi pada 2013 akan ada pembenahan besar-besaran di Stadion Mandala Krida oleh Pemprov DIY. Stadion kebanggaan warga Jogja tersebut rencananya bakal dijadikan sebagai kawasan olahraga terpadu. Hanya hingga kini rencana tersebut belum terwujud.
“Dari awal saya sudah sampaikan. Jogja ini siap ISL atau tidak, dan ini harus dipikirkan bersama,” ungkapnya.
Dikatakan Zein dengan kapasitas 12.000 penonton yang saat ini dimiliki Stadion Mandala Krida, sebenarnya bisa saja dijadikan home base PSIM kala berlaga di ISL musim depan. Namun, dengan keterbatasan kapasitas, pemasukan tiket yang nantinya jadi penopang keuangan tim, akan sulit direalisasikan.
“Apalagi kini tidak pakai APBD, kita dapat masukan dari tiket berapa? Terus mau buat keberlangsungan tim nanti seperti apa?
Sekarang yang dibutuhkan adalah kesiapan Pemda dan juga masyarakat Jogja jika nantinya ke ISL. Tentu semua tidak ingin, habis promosi terus degradasi,” tandasnya.
Melihat kondisi yang ada, Zein mengakui pihaknya saat ini justru berpikir realistis. Dengan persoalan yang ada saat ini, yakni sisa waktu pada putaran kedua, persoalan suporter serta kemungkinan realisasi pembangunan Mandala Krida 2013, maka langkah yang bisa dilakukan adalah lolos ke babak delapan besar.
“Masuk delapan besar dulu, yang terpenting. Nanti bisa sambil jalan,” pungkasnya.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar