Tuan rumah Persiku Kudus dapat memenuhi ambisinya untuk mengalahkan PSIM Jogja sabtu (31/3) lalu. Kemenangan tersebut sekaligus mematahkan rekor PSIM, yang sepanjang putaran pertama tidak terkalahkan. Namun, kemenangan tersebut tidak merubah posisi PSIM yang memuncaki klasemen sementara grup 1 Divisi Utama LI 2011/2012.
Dalam pertandingan yang diselenggarakan di stadion Wergu Wetan Kudus kemarin, PSIM dipaksa menelan kekalahan perdananya. Pada pertandingan tersebut tim parang biru yang turun dengan kekuatan terbaiknya justru tampil sangat defensif dengan hanya mengandalkan serangan balik. Tuan rumah Persiku Kudus dapat memanfaatkan kondisi tersebut. Tim Macan Muria langsung menghujani serangan, beberapa kali pertahanan PSIM direpotkan oleh serangan Persiku. Pada menit ke 27 memanfaat situasi kemelut didepan gawang PSIM, Alejandro Tobar dapat mengoyak jala gawang yang dijaga Agung Prasetyo. Gol tersebut terjadi karena kelengahan pemain PSIM dalam membaca pergerakan Tobar. Pada babak pertama PSIM yang hanya mengandalkan serangan balik tidak memiliki peluang. Hanya pada pertengahan babak pertama Linkers dijatuhkan di kotak pinalti, tetapi wasit Suwandi tidak menunjuk titik putih.
Pada babak kedua para punggawa PSIM dikejutkan oleh gol Peter Kuoh ketika babak kedua baru berjalan 2 menit. Lagi – lagi gol berawal dari kemelut di depan gawang PSIM. Kebobolan 2 gol justru membuat permainan PSIM semakin berkembang dan terus menghujani Persiku dengan serangan dari kedua sayap. Namun, hingga wasit meniupkan peluit akhir kedudukan tidak berubah. Pada awal babak kedua PSIM sebenarnya memiliki peluang emas, tetapi sundulan Kristian Adelmund masih menerpa mistar gawang.
Pada menit 80 sempat terjadi insiden ketika Topas Pamungkas harus tergeletak setelah terkena lemparan batu oleh oknum suporter Persiku. Topas yang tidak dapat melanjutkan pertandingan kemudian digantikan oleh Romli. Hal tersebut tentu sangat mencoreng tuan rumah Persiku Kudus.
Menanggapi kekalahan tersebut Hanafing beranggapan bahwa teror dari kubu tuan rumah dan wasit sebagai biang kekalahan PSIM. “Tidak masalah kalah, asal pertandingan berjalan fair. Lihat tadi kita dapat teror dari penonton dan wasit.” Tegas Hanafing seusai pertandingan. Tetapi mantan pelatih PSIS tersebut mengaku akan segera fokus untuk menghadapi laga tandang selanjutnya melawan Persis rabu 4/4 mendatang. “Pertandingan di Kudus kondisinya sangat sulit, kita akan fokus untuk meraih poin penuh di Solo.” Ucap mantan punggawa Timnas Indonesia tersebut.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar