YOGYA - Beban berat yang ditanggung manajemen PSIM memaksa mereka untuk mengadakan program revitalisasi. Hal itu ditujukan agar manajemen dapat menyusun program dan langkah yang tepat untuk menyelesaikan persoalan yang membelit kubu Laskar Mataram belakangan ini.
Hal itu dituturkan oleh Direktur Marketing PSIM, Iriantoko Cahyo Dumadi. Menurutnya, kebijakan tersebut telah dibahas dan disepakati oleh seluruh jajaran manajemen saat bertemu dengan Ketua Umum PSIM sekaligus Wali Kota Yogya, Haryadi Suyuti, beberapa waktu lalu. Meski demikian, ia menyebut hingga saat ini, format dan teknis pelaksanaan revitalisasi tersebut belum jelas.
Menurutnya, manajemen terlebih dahulu harus merumuskan format revitalisasi secara jelas. Termasuk kemungkinan untuk menginformasikan pada masyarakat umum atau pihak-pihak yang masih peduli dengan kelangsungan PSIM.
"Sampai sekarang belum tahu formatnya bagaimana. Yang pasti kami ingin menata pengelolaan pendapatan dan pengeluaran secara jelas," terangnya, Jumat (27/4).
Ia menambahkan, dirinya bermaksud untuk kembali menemui Haryadi Suyuti guna membahas kelanjutan langkah revitalisasi di tubuh manajemen PSIM. Namun, pertemuan yang sedianya dijadwalkan Kamis (26/4) malam tersebut harus gagal lantaran urusan lain.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Kota Yogyakarta ini juga berujar permasalahan yang membelit PSIM saat ini kurang diperhitungkan sebelumnya. Hal itulah yang membuat beban utang yang ditanggung PSIM membengkak dan memberatkan kubu Laskar Mataram.
"Awalnya yang diperhitungkan hanya gaji pemain dan kelangsungan kompetisi. Tapi, sebenarnya di samping itu kan juga banyak komponen lain yang membutuhkan biaya, itu yang kurang diperhitungkan," imbuhnya.
Menurutnya, kerjasama dengan pihak PT NPI dan satu sponsor swasta saja tak cukup membantu PSIM bisa keluar dari permasalahan utang saat ini. Karena itu, ia berpendapat mungkin saja manajemen akan merangkul stake holder lain untuk bahu membahu menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Banyak yang bertanya pada saya tentang persoalan atau beban utang yang ditanggung PSIM. Saya rasa mungkin saja ada pihak lain yang bersedia membantu PSIM agar tetap bertahan," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setiawan, sempat mengakui pihaknya memang kini tengah menanggung beban berat. Karena itu, selain berusaha menggaet pihak swasta untuk menjadi sponsor, ia pun berharap semua pihak yang peduli, termasuk ketua umum, seharusnya bisa turun tangan membantu penyelesaian masalah PSIM.
"Kalau semuanya dibebankan pada manajemen sendiri, ya itu berat, dan saya angkat tangan," ujarnya.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar