YOGYA - Lima pemain PSIM Mataram, dipastikan akan dicoret dari tim yang diasuh oleh Pelatih Hanafing. Direktur PT PSIM, Yoyok Setyawan, menyatakan punggawa yang hengkang dari skuad Parang Biru adalah pemain yang jarang dimainkan dalam setiap laga selama mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.
Selain jarang dimainkan, kelima pemain tersebut, membebani pengeluaran tim yang saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan.
Pemecatan punggawa Parang Biru, yang kalah bersaing dengan 24 pemain lainnya akan dilakukan begitu manajemen mendapatkan uang untuk pesangon dan gaji terakhir yang mesti dibayarkan.
"Saya baru berani mengeksekusi, setelah ada uang di tangan jika tidak ada belum akan dilaksanakan," tutur Yoyok, di Wisma PSIM Yogyakarta, Sabtu (21/4).
Nama-nama pemain yang bakal didepak dari mess PSIM, sudah ada di tangan manajemen meski sempat ada perubahan daftar yang bakal dicoret dari usulan pelatih.
Ia mengaku, tidak tahu mengapa pelatih mengusulkan satu nama baru dan menukar dengan nama lain yang telah diusulkan beberapa waktu lalu.
"Nanti dulu, setelah kami bisa mengeksekusi pemain-pemain tersebut," jawab Yoyok, saat ditanya siapa saja nama-nama pemain yang bakal keluar dari tim.
Beberapa nama pemain, yang diduga akan diputus kontraknya di tengah musim kompetisi, di antaranya adalah Didik, Muhammad Rifki, Radikal, Johan dan Wahono.
Menjelang berakhirnya jeda transfer pada putaran kedua, manajemen akan menambah satu pemain untuk posisi penjaga gawang. Afriyanto, menurutnya akan segera didaftarkan ke PT Liga Indonesia sebagai regulator Kompetisi Divisi Utama sebelum pendaftaran pemain untuk putaran kedua ditutup pada Minggu (22/4).
"Kami coba masukkan, kalau masih bisa masuk akan kami kontrak selama setengah musim kompetisi," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu surat keluar dari tim lama pemain yang bersangkutan dan formulirnya sudah dikirim tinggal menunggu balasan dari Barito Putra.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar