Senin, 30 April 2012

Hanafing Siap Kembali ke 4-4-2

JOGJA—Pelatih PSIM, Hanafing mengaku tidak akan memaksakan diri memainkan full time enam pemain intinya karena sudah mengantongi masing masing satu kartu kuning.

Menurut dia, sangat riskan jika memaksakan mereka main dalam dua laga tandang yang akan dilakoni PSIM pada 3 Mei dan 7 Mei mendatang.

Dia mengaku tak mau ambil risiko dengan kondisi itu meski tak serta merta mencoret nama mereka. ”Awalnya, saya memang sengaja menyiapkan pemain lapis kedua. Tapi kondisi pemain lapis kedua ternyata belum seberapa siap,” keluhnya.

Solusinya, pelatih asal Makassar tersebut harus mengubah pola permainan. Sebelumnya, pelatih yang kini berdomisili di Surabaya tersebut memang doyan sekali menggunakan formasi 4-3-2-1 dengan mengandalkan Emile Linkers sebagai striker tunggal dan Kristian Adelmund sebagai pemain jangkar.

Akan tetapi, dengan kondisi enam kartu kuning tersebut, sangat riskan baginya untuk memasang penuh Kristian Adelmund. ”Karena memang kenyataannya, kami belum memiliki pelapis dari [Kristian] Adelmund,” ujarnya.

Menurut dia, tak ada pilihan lain baginya untuk sesekali mencoba kembali formasi asli PSIM yakni 4-4-2 dengan mengandalkan striker kembar.

Dengan formasi tersebut, peran jangkar Adelmund menjadi tak lagi vital, sehingga dirinya bisa menggantikan pemain berpostur tinggi lebih dari 1,93 meter tersebut. ”Posisinya bisa kami gantikan dengan gelandang murni,” ucapnya.

Sumber : Lihat Disini

Minggu, 29 April 2012

PSIM Yogya Terkendala Dana Jelang Lawan Bengkulu

YOGYA - PSIM memiliki sisa waktu dua hari sebelum bertolak ke Bengkulu guna melakoni laga tandang menghadapi PS Bengkulu, 3 Mei mendatang. Namun, hingga saat ini pasukan Parang Biru belum mendapatkan dana untuk biaya melawat ke Stadion Semarak, markas PS Bengkulu.

Hal itu disampaikan oleh Manajer Sarana dan Prasarana PSIM, Jarot Sri Kastowo, saat dihubungi, Minggu (29/4/2012). Meski demikian, ia mengaku telah mempersiapkan dan memesan tiket serta akomodasi untuk terbang ke Bengkulu, sekaligus ke Jakarta guna menghadapi Persitara, empat hari kemudian.

"Tapi memang kendalanya saat ini hanya permasalahan dana untuk berangkat ke sana," katanya.

Namun, menurutnya dua tiket dan biaya akomodasi tersebut belum dibayar oleh manajemen PSIM alias utang. Menurut Jarot, uang yang dibutuhkan untuk memberangkatkan anak asuh Hanafing yaitu sekitar Rp 105 juta.

Hal itu lantaran ia yang bertugas memesan tiket tersebut belum menerima uang sepeserpun dari manajemen. Karena itu, ia juga belum bisa memastikan terkait pembayaran tiket yang sudah dipesan untuk penerbangan ke Bengkulu dan Jakarta.

"Mudah-mudahan satu atau dua hari mendatang, ada masukan dana sehingga dapat memberangkatkan anak-anak ke Bengkulu dan Jakarta," tuturnya.

Sumber : Lihat Disini


Sabtu, 28 April 2012

PSIM Butuh Program Revitalisasi

YOGYA - Beban berat yang ditanggung manajemen PSIM memaksa mereka untuk mengadakan program revitalisasi. Hal itu ditujukan agar manajemen dapat menyusun program dan langkah yang tepat untuk menyelesaikan persoalan yang membelit kubu Laskar Mataram belakangan ini.

Hal itu dituturkan oleh Direktur Marketing PSIM, Iriantoko Cahyo Dumadi. Menurutnya, kebijakan tersebut telah dibahas dan disepakati oleh seluruh jajaran manajemen saat bertemu dengan Ketua Umum PSIM sekaligus Wali Kota Yogya, Haryadi Suyuti, beberapa waktu lalu. Meski demikian, ia menyebut hingga saat ini, format dan teknis pelaksanaan revitalisasi tersebut belum jelas.

Menurutnya, manajemen terlebih dahulu harus merumuskan format revitalisasi secara jelas. Termasuk kemungkinan untuk menginformasikan pada masyarakat umum atau pihak-pihak yang masih peduli dengan kelangsungan PSIM.

"Sampai sekarang belum tahu formatnya bagaimana. Yang pasti kami ingin menata pengelolaan pendapatan dan pengeluaran secara jelas," terangnya, Jumat (27/4).

Ia menambahkan, dirinya bermaksud untuk kembali menemui Haryadi Suyuti guna membahas kelanjutan langkah revitalisasi di tubuh manajemen PSIM. Namun, pertemuan yang sedianya dijadwalkan Kamis (26/4) malam tersebut harus gagal lantaran urusan lain.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Kota Yogyakarta ini juga berujar permasalahan yang membelit PSIM saat ini kurang diperhitungkan sebelumnya. Hal itulah yang membuat beban utang yang ditanggung PSIM membengkak dan memberatkan kubu Laskar Mataram.

"Awalnya yang diperhitungkan hanya gaji pemain dan kelangsungan kompetisi. Tapi, sebenarnya di samping itu kan juga banyak komponen lain yang membutuhkan biaya, itu yang kurang diperhitungkan," imbuhnya.

Menurutnya, kerjasama dengan pihak PT NPI dan satu sponsor swasta saja tak cukup membantu PSIM bisa keluar dari permasalahan utang saat ini. Karena itu, ia berpendapat mungkin saja manajemen akan merangkul stake holder lain untuk bahu membahu menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Banyak yang bertanya pada saya tentang persoalan atau beban utang yang ditanggung PSIM. Saya rasa mungkin saja ada pihak lain yang bersedia membantu PSIM agar tetap bertahan," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setiawan, sempat mengakui pihaknya memang kini tengah menanggung beban berat. Karena itu, selain berusaha menggaet pihak swasta untuk menjadi sponsor, ia pun berharap semua pihak yang peduli, termasuk ketua umum, seharusnya bisa turun tangan membantu penyelesaian masalah PSIM.

"Kalau semuanya dibebankan pada manajemen sendiri, ya itu berat, dan saya angkat tangan," ujarnya. 

Sumber : Lihat Disini

Jumat, 27 April 2012

Enam Pemain PSIM Terancam Akumulasi Kartu Kuning

YOGYA - Menghadapi laga tandang menghadapi PS Bengkulu, pekan depan, ada enam pemain Parang Biru yang terancam terkena hukuman akumulasi kartu kuning.

Keenam pemain, tersebut, harus berhati-hati saat menghadapi tim asal Pulau Sumatera di kandang lawan jika masih ingin kembali bermain pada laga tandang berikutnya melawan Persitara Jakarta Utara.

Mengantisipasi, hukuman akumulasi kartu yang kemungkinan akan didapat anak-anak asuhannya maka Pelatih Hanafing, sudah mempersiapkan pemain-pemain pelapis yang bisa dipakai tenaganya mengisi posisi pemain yang absen.

Hanafing, mengaku memang cukup beresiko memasang pemain-pemain tersebut lantaran ada kemungkinan mendapat kartu.

Tetapi, ia mau tidak mau harus memasang pemain-pemain yang berposisi penting dan selalu membantu tim dalam setiap laga.

Pemain yang terancam absen, di antaranya Lorenzo Rimkus, Kristian Adelmund, Emile Linkers, Eko Puji Yanto, Topas Pamungkas dan Kapten Tim, Nova Zaenal.

Memasang keenam pemain, tersebut, merupakan pertaruhan Pelatih Hanafing untuk tetap memenangkan laga dengan pemain andalannya atau membangku cadangkan para punggawa intinya.

Untuk mempersiapkan pemain pelapis, agar bisa dipasang sewaktu-waktu menggantikan pemain yang absen dalam laga berikutnya saat bertandang ke Stadion Tugu, ia akan mengujinya pada laga latih tanding dengan Diklat Salatiga, Jumat (27/4/2012).

"Para pelapis akan berujicoba, sekaligus untuk menguji kesiapan mereka siapa tahu bisa dijadikan alternatif saat ada pemain yang absen," papar pelatih berlisensi A AFC.

Sumber : Lihat Disini

Kamis, 26 April 2012

2013, Stadion Mandala Krida Dirombak

JOGJA—Pemprov DIY berencana merombak Stadion Mandala Krida Jogja. Badan Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY dan KONI DIY akan merampungkan detail engineering design (DED) tahun ini.

Penanggung Jawab Olahraga Badan Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, La Tanggang mengatakan, setelah DED selesai, pembangunan segera dilakukan.”Harapannya, 2013 pembangunan fisik sudah bisa dilakukan,” ujarnya, Kamis (26/4).

Restu Teguh Dewanto, koordinator Pengelola Stadion Mandala Krida mengatakan, dari hasil konsultasi dengan pihak kontraktor maupun KONI, terdapat beberapa titik di stadion berkapasitas 15.000 penonton tersebut yang akan dirombak.

Di area dalam Stadion, perombakan akan dilakukan di beberapa titik seperti tribun penonton, lintasan atletik serta rumput lapangan. Spesifikasi rumput yang akan digunakan hampir sama dengan rumput di Stadion Sultan Agung Bantul dan lapangan sepak bola UNY.

Sumber : Lihat Disini

KRISIS KEUANGAN: PSIM Pasti Berangkat ke Bengkulu

JOGJA—Kecemasan sejumlah pihak terkait kepastian keberangkatan PSIM untuk melakoni laga tandang mereka di Bengkulu, Kamis (3/5) terjawab sudah.

Direktur Utama PSIM Yoyok Setyawan, Rabu (24/4) mengatakan dirinya menjamin PSIM akan tetap melakoni laga tandang tersebut, meski kondisi finansial PSIM masih dalam masa krisis.

Untuk tiket pesawat dan akomodasi penginapan, dirinya berani memastikan hal itu tak ada masalah. Meski begitu, lantaran kondisi krisis finansial yang terjadi di PSIM menyebabkan pembayaran tiket pesawat dan akomodasi penginapan tersebut dilakukan secara mundur.

”Kami punya link untuk keduanya [transportasi dan akomodasi]. Jadi bisa dibayar mundur,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai kelanjutan pembayaran tersebut, dirinya tak banyak berkomentar. Menurut dia, hal itu sepenuhnya menjadi urusan manajemen, dan untuk itu, akan coba dilaporkannya kepada Ketua Umum PSIM Haryadi Suyuti. ”Nanti kami akan coba laporkan ke Haryadi [Suyuti],” tegasnya.

Untuk satu pertandingan laga PSIM lainnya, yakni menghadapi Persitara Jakarta Utara, dirinya tak berani banyak berjanji. ”Untuk yang lawan Persitara, kami lihat perkembangannya nanti saja,” ucapnya.

Ia mengimbau para pemain untuk tetap tenang dan bersikap profesional. Menurut dia, pemain tak punya alasan untuk kehilangan semangat bertanding.

Sumber : Lihat Disini

Laga Uji Coba, PSIM Menang 2-1

YOGYA - Waktu sekitar seminggu akan dimanfaatkan Pelatih Hanafing untuk mempersiapkan timnya menghadapi PS Bengkulu dalam laga tandang. Persiapan yang telah diberikan, langsung diujicobakan menghadapi tim Tunas Jogja.

Taktik yang disebut-sebut quick attacking, tidak berhasil dijalankan anak-anak asuhannya pada babak pertama di mana para pemain tidak ada passing-passing ke depan dan pemain tidak muncul setelah melakukan pertahanan. Nova Zaenal Cs, hanya mengandalkan barisan depan saja.

Finishing para pemain penyerang, juga tampak belum berhasil mengobrak-abrik pertahanan lawan yang berada dua tingkat di bawahnya. Kemungkinan, terjadi lantaran tidak hadirnya Linkers dan Rimkus yang masih mengalami cedera.

Masa istirahat yang panjang, satu faktor yang membuat skuad PSIM tidak terasah dalam mengeksekusi peluang-peluang yang ada.

"Makanya kami coba dalam sparing partner agar terus terasah, masa recovery menguntungkan tim untuk kembali ke kondisi puncak," ujar Hanafing, usai ujicoba dengan Tunas Muda, di Stadion Mandala Krida, yang berkesudahan 2-1 untuk Parang Biru, Rabu (25/4).

Sumber : Lihat Disini

Rabu, 25 April 2012

Lapangan Mandala Keras, Pemain PSIM Rentan Cedera

JOGJA—M Romlih, salah satu pemain PSIM cedera saat latihan. Diduga cedera itu terjadi karena kondisi permukaan lapangan Stadion Mandala Krida yang terlampau keras.

Masseur PSIM Harris Setiawan membenarkan M Romlih mengalami radang tumit kanan. ”Kemungkinan itu disebabkan oleh kerasnya permukaan lapangan saat latihan Senin [23/4] sore. Tapi itu masih sebatas dugaan lho,” ucapnya saat ditemui di Wisma PSIM, Selasa (24/4) siang.

Radang tersebut, tambahnya disebabkan oleh gesekan antara tumit dengan permukaan lapangan. Meski memakai sepatu, hal itu nyatanya tidak banyak membantu meminimalisasi terjadinya radang tumit. ”Radang ini memang kerap dialami oleh pemain,” ucapnya.

Meski cedera yang dialami pemain bernomor punggung 20 tersebut tidaklah serius, namun hal itu cukup mengganggu ritme latihan.

Terlihat, ketika latihan fisik kemarin pagi, Romli terpaksa tidak bisa bergabung dengan rekan-rekannya yang lain. Pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut hanya bisa melihat rekan-rekannya yang lain berlatih fisik. ”Padahal saya sudah mengingatkannya untuk tidak berjalan-jalan dulu,” tukasnya.

Sebaliknya, hal tersebut dibantah oleh Pelatih PSIM Hanafing. Kemarin dirinya mengatakan cedera yang dialami oleh Romli tersebut adalah hal yang wajar.

Sumber : Lihat Disini

Belum Ada Jawaban Status Afri

YOGYA - Direktur PT PSIM, Yoyok Setyawan, memastikan tidak ada satu pemain pun yang telah membela Parang Biru dicoret dari daftar pemain yang ada pada PT Liga Indonesia. Pihaknya, memastikan skuad asuhan Hanafing akan bertambah satu jika Afriyanto disahkan sebagai punggawa PSIM.

Pemain yang sudah terdaftar, pada putaran pertama berjumlah 29 orang tidak dikurangi satu pun sehingga jika penjaga gawang, Afriyanto, disahkan maka mess PSIM akan bertambah satu orang penghuninya. Tapi Yoyok mengaku belum tahu, apakah mantan pemain Barito Putera akan masuk ke dalam tim atau belum.

Belum pastinya pemain yang biasa disapa Afri, ikut merumput di tim yang berkandang di Stadion Mandala Krida lantaran pihak regulator sampai saat ini belum memberikan jawaban kepada manajemen Parang Biru. Yoyok saat ini, juga masih menunggu kabar tersebut, agar pemain yang sudah berada di mess sekitar satu bulan segera bisa dipastikan akan berbaju PSIM.

Pihaknya mengaku sudah memasukkan nama dan persyaratan yang dibutuhkan, untuk mendaftarkan penjaga gawang yang akan melengkapi kekuatan tim, tersebut. "Mungkin pekan ini ada jawaban, berdasarkan pengalaman sebelumnya, biasanya pihak PT Liga Indonesia memberikan jawaban ke kami tapi sampai saat ini belum ada," katanya, Selasa (24/4/2012).

Afri saat dihubungi, mengaku dari kabar yang diterimanya manajemen sudah mendaftarkannya ke regulator yang menggelar kompetisi Divisi Utama. Ia menyatakan, meski sudah didaftarkan tapi sampai detik ini, belum menandatangani surat kerja sama dengan manajemen.

Disinggung mengenai apakah sudah ada kata sepakat dengan manajemen, Afri mengaku bingung lantaran Direktur PT PSIM, akan mengonsultasikan dahulu ke PT Nirmala Persada Indonesia yang membayar seluruh kontrak pemain yang bergabung dengan pasukan Parang Biru. Konsultasi ini, untuk memperoleh kepastian apakah jumlah gaji yang diminta dapat disetujui atau tidak.

Ia menyerahkan semuanya nasib, kepada manajemen jika kemudian namanya tidak bisa masuk ke dalam tim. "Kalau tidak jadi mau gimana lagi, kecewa pasti," ujarnya.

Sumber : Lihat Disini

Selasa, 24 April 2012

SKUAT PSIM: Perekrutan Afriyanto Jadi Polemik

JOGJA—Pendaftaran nama penjaga gawang baru PSIM Afriyanto mendapatkan komentar negatif dari sejumlah pengurus.

Direktur Teknik PSIM Dwi Irianto mengkritik perekrutan penjaga gawang eks Barito Putra tersebut. Pria yang akrab disapa Mbah Putih ini mengakui kedatangan Afriyanto ke Mandala Krida sebenarnya memang tak begitu perlu.

Selain lantaran kualitas Afriyanto yang dinilainya setara dengan penjaga gawang yang saat ini telah dimiliki oleh PSIM, perekrutan Afriyanto dinilainya juga tak efektif. Menurut dia, dengan sisa pertandingan yang hanya berjumlah enam laga saja, sangat tidak efektif jika harus mendatangkan pemain baru.

”Apalagi imbasnya sampai pada pencoretan pemain yang ada. Sayang dengan kondisi tim yang sudah kondusif ini harus kacau lagi,” ujarnya kepada wartawan, Senin (23/4).

Ia berpendapat, akan lebih baik jika pelatih memaksimalkan tim yang sudah terbentuk saat ini. Menurutnya, Agung Prasetya, penjaga gawang utama PSIM saat ini memiliki progress yang cukup baik dari laga ke laga.

Sebelumnya, Direktur Utama PSIM Yoyok Setiawan mengatakan pada dasarnya kedatangan Afriyanto ke Mandala Krida adalah merupakan rekomendasi dari pelatih dari hasil rapat evaluasi putaran pertama lalu.

Akan tetapi, saat didesak mengenai nasib Afriyanto di PSIM, Yoyok justru sependapat dengan Dwi Irianto, kiper tambahan bagi PSIM belumlah menjadi kebutuhan yang teramat mendesak. ”Tapi bagaimanapun, saya hanya ingin yang terbaik untuk tim ini,” ucapnya.

Terpisah, pelatih PSIM Hanafing mengatakan pada dasarnya dia tetap mengacu pada hasil rapat evaluasi putaran pertama lalu. ”Karena saat itu, hasil keputusannya kami butuh kiper dan striker, lha kok sekarang malah dipermasalahkan,” keluhnya.

Adapun terkait dengan pencoretan yang merupakan konsekuensi dari kedatangan pemain baru, menurut pelatih berlisensi A AFC tersebut merupakan hal yang wajar.

Menurutnya, pencoretan pemain lebih tepat jika dibahasakan sebagai efektifitas, mengingat kondisi finansial PSIM yang saat ini memang tengah goyah. ”Tapi di luar itu, harusnya menjadi hal yang bagus. Karena pemain menjadi bisa lebih bersaing. Tidak seenaknya sendiri,” ucapnya.

Oleh sebab itu, dengan kedatangan Afriyanto, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak manajemen, khususnya terkait dengan pencoretan beberapa nama pemain yang dinilai memiliki rapor buruk selama putaran pertama. ”Sepenuhnya saya serahkan itu semua kepada pihak manajemen,” ucapnya.

Sumber : Lihat Disini

Minggu, 22 April 2012

Lima Pemain PSIM Segera Dicoret

YOGYA  - Lima pemain PSIM Mataram, dipastikan akan dicoret dari tim yang diasuh oleh Pelatih Hanafing. Direktur PT PSIM, Yoyok Setyawan, menyatakan punggawa yang hengkang dari skuad Parang Biru adalah pemain yang jarang dimainkan dalam setiap laga selama mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.

Selain jarang dimainkan, kelima pemain tersebut, membebani pengeluaran tim yang saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan.

Pemecatan punggawa Parang Biru, yang kalah bersaing dengan 24 pemain lainnya akan dilakukan begitu manajemen mendapatkan uang untuk pesangon dan gaji terakhir yang mesti dibayarkan.

"Saya baru berani mengeksekusi, setelah ada uang di tangan jika tidak ada belum akan dilaksanakan," tutur Yoyok, di Wisma PSIM Yogyakarta, Sabtu (21/4).

Nama-nama pemain yang bakal didepak dari mess PSIM, sudah ada di tangan manajemen meski sempat ada perubahan daftar yang bakal dicoret dari usulan pelatih.
Ia mengaku, tidak tahu mengapa pelatih mengusulkan satu nama baru dan menukar dengan nama lain yang telah diusulkan beberapa waktu lalu.

"Nanti dulu, setelah kami bisa mengeksekusi pemain-pemain tersebut," jawab Yoyok, saat ditanya siapa saja nama-nama pemain yang bakal keluar dari tim.
Beberapa nama pemain, yang diduga akan diputus kontraknya di tengah musim kompetisi, di antaranya adalah Didik, Muhammad Rifki, Radikal, Johan dan Wahono.

Menjelang berakhirnya jeda transfer pada putaran kedua, manajemen akan menambah satu pemain untuk posisi penjaga gawang. Afriyanto, menurutnya akan segera didaftarkan ke PT Liga Indonesia sebagai regulator Kompetisi Divisi Utama sebelum pendaftaran pemain untuk putaran kedua ditutup pada Minggu (22/4).

"Kami coba masukkan, kalau masih bisa masuk akan kami kontrak selama setengah musim kompetisi," ujarnya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu surat keluar dari tim lama pemain yang bersangkutan dan formulirnya sudah dikirim tinggal menunggu balasan dari Barito Putra.

Sumber : Lihat Disini

Jumat, 20 April 2012

POLEMIK PSIM: Manajemen Tak Kreatif, Hari Ini Temui Haryadi

JOGJA—Sikap saling lempar tanggung jawab di tubuh manajemen PSIM disesalkan Komisaris Utama PT. Nirwana Persada Indonesia Subardi.

Menurut Subardi adanya kasus itu membuktikan memang tidak adanya komunikasi dan kerja sama masing-masing pengurus membuat persoalan terus dialami PSIM. ”Kalau manajemen mau bersatu mencari solusinya saya kira bisa, kita tau banyak stakeholder di Jogja masih mendukung tim PSIM bisa dimanfaatkan,” ujarnya Kamis (19/4).

Subardi sangat menyayangkan sikap manajemen yang saling lempar tanggung jawab tersebut. Baginya, jika memang benar Ketum PSIM melempar persoalan tersebut ke manajemen, dan manajemen sendiri melempar problem kepada Ketum, itu berarti bisa dikatakan kedua belah pihak mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab. ”Percuma PT NPI selaku sponsor sudah memberikan bantuan kepada PSIM selama ini,” tegasnya.

Ditandaskannya, persoalan defisit dana yang terus menjadi problem tersebut besar kemungkinan disebabkan oleh kurang kreatifnya manajemen untuk mencari dana tambahan.

Menurut pria yang akrab disapa dengan Mbah Bardi ini, meski sebelumnya tim PSIM memperoleh dana dari APBD bukan berarti manajemen tidak bisa mandiri.

Subardi yang juga merupakan mertua dari pemain senior PSIM Seto Nurdiyantoro itu juga menandaskan seharusnya Ketua Umum PSIM Haryadi Suyuti bisa lebih bersikap tegas. Kalau pun saling melempar masalah, sebaiknya lebih baik dikembalikan kepada pemiliknya. ”Sehingga problem tersebut seharusnya tidak perlu berlarut-larut,” ujarnya.

Adapun Dirut PT PSIM Jogja Yoyok Setyawan menambahkan solusi yang akan diambil bisa dikembalikan kepada pemiliknya. Dalam waktu dekat bisa memanggil para stakeholder untuk mencari solusinya.

Menurutnya, pemilik PSIM selama ini bisa dikatakan adalah Yayasan Yogaya yang diketuai oleh Haryadi Suyuti sendiri. Oleh sebab itu, menurutnya aneh jika Haryadi Suyuti kembali melimpahkan tanggung jawab kepada pihak manajemen.

Oleh sebab itu, hari ini pihaknya akan segera menggelar pembicaraan secara internal khususnya dengan Haryadi terkait solusi pemecahan masalah finansial yang membelit PSIM tersebut.

Sumber : Lihat Disini

Kamis, 19 April 2012

PSIM Cari Tandem untuk Linkers

JOGJA—Meski masih menyisakan enam pertandingan di ajang Divisi Utama Liga Indonesia, manajemen PSIM sudah mempersiapkan diri menuju babak delapan besar. Salah satunya adalah rencana mencari tandem dari striker asing mereka, Emile Linkers.

Manajer PSIM, Aji Sutarto mengatakan, meski membutuhkan tandem untuk Linkers, dirinya mengaku tidak memiliki kewenangan apapun. ”Sepenuhnya adalah hak PT NPI [perusahaan pendukung dana PSIM],” ucapnya, Rabu (18/4).

Ia mengaku belum mengantongi satu pun nama striker yang bakal ditandemkan dengan pemain asal Belanda tersebut. ”Untuk perkembangannya lihat nanti. Yang terpenting, kami sekarang tengah fokus untuk mengamankan posisi dulu,” ucapnya.

Dirinya berharap dengan beredarnya wacana perekrutan pemain baru ini tidak lantas membuat suasana klub yang saat ini sudah mulai kondusif, menjadi kacau lagi. Ia berharap perekrutan tersebut hanya dilakukan bila kondisi keuangan memungkinkan. ”Jadi bisa tidak perlu sampai membuat resah pemain lainnya,” ucapnya.

Terpisah, pelatih PSIM Hanafing justru mengakui Linkers tidak butuh tandem dengan formasi 4-3-2-1. ”Di formasi kami, Linkers memang seorang striker tunggal,” ujarnya.

Namun jika manajemen PSIM berencana mendatang striker baru, Hanafing berharap striker lokal berkualitas bagus yang dipilih.

Sumber : Lihat Disini

Rabu, 18 April 2012

Apresiasi HANAFING untuk RIMKUS

Lorenzo Rimkuz
JOGJA—Cedera otot paha gelandang PSIM asal Belanda, Lorenzo Rimkus, belum pulih 100%. Kondisi itu terjadi lantaran pemain bernomor punggung 35 tersebut memaksa bermain saat PSIM menjamu Persitema Temanggung, Senin (16/4).

Pelatih PSIM Hanafing mengakui, Rimkus memang sudah direncanakan untuk diistirahatkan dalam laga tersebut. Namun, lantaran desakan dari Rimkus sendiri, sebagai pelatih, dirinya merasa berkewajiban untuk memberikan kesempatan. ”Itu salah satu bentuk apresiasi saya terhadap dia [Rimkus],” ujarnya.

Hanafing pun menginstruksikan Rimkus untuk tidak terlalu tampil ngotot. Pemain kelahiran Rotterdam itu hanya diminta sekadar menghabiskan stamina defender lawan saja. ”Di babak kedua, setelah saya rasa stamina defender lawan sudah habis, saya gantikan dia Rimkus dengan pemain lain, Reinhard [Rumeikewi],” ujar dia.

PSIM baru akan kembali berlatih Jumat (20/4) sebelum bertandang ke Bengkulu pada 3 Mei mendatang.


Biodata Lorenzo Rimkus
Tempat/tanggal Lahir: Rotterdam, 22 September 1984
Posisi: Gelandang


Karier:
2001–2005- Sparta Rotterdam
2005–2007- Den Bosch
2007–2009- Lierse
2009 – Turnhout (pinjam)
2009–2010- Turnhout
2010–2011- SV ARC
2011– ? – PSIM Yogyakarta

Sumber : Lihat Disini

Selasa, 17 April 2012

Otot Kaki Pemain PSIM RENTAN CEDERA

JOGJA—Pelatih PSIM, Hanafing mengaku pemainnya gampang cedera, terutama pada otot kaki. Hal itu didasarkan pada pertandingan terakhir PSIM kala menghadapi Persitema Temanggung Senin (16/4) lalu.

Ia mengakui, pada dasarnya kualitas stamina anak asuhnya cukup baik. Bahkan dia mengakui nyaris dari semua tim yang ada di Divisi Utama Liga Indonesia Grup 1 kewalahan saat menghadapi stamina para pemainnya. ”Kalau masalah stamina, saya patut berbangga,” ujarnya.

Namun permasalahan yang dialami sekarang adalah rentannya otot kaki para pemainnya yang membuat mereka gampang cedera.

Ia pun mengagendakan latihan dalam sepekan terakhir fokus penguatan otot kaki. ”Kalau otot kaki kuat, saya rasa, mereka tak rentan cedera,” ujarnya.

Usai mengalahkan Persitema di Stadion Mandala Krida, PSIM akan menjalani laga tandang menghadapi PS Bengkulu.

Sumber : Lihat Disini

Hubungan Hanafing-Linkers Mulai Cair

JOGJA—Sempat bersitegang dengan pelatihnya dan nyaris dicadangkan, striker PSIM asal Belanda Emile Linkers akhirnya membuktikan dirinya memang pantas menjadi pilihan utama PSIM.

Dalam pertandingan menghadapi Persitema Temanggung di Stadion Mandala Krida, Senin (16/4) sore, Linkers menunjukkan kelasnya sebagai pemain andal. Ia menjadi salah satu pencetak gol saat PSIM menggulung tamunya dengan skor 2-0. Linkers mencetak gol di menit ke-78, sedangkan satu gol lainnya diciptakan Topas Pamungkas menit ke-54.

Pada babak pertama, anak asuh Hanafing sempat bermain buruk. Selain monoton lantaran hanya memanfaatkan bola-bola panjang yang tersentral pada Linkers saja, para pemain PSIM pun kerap kehilangan bola. Hal itu praktis membuat babak pertama hampir sepenuhnya dikuasai oleh tim tamu.

Bahkan, pada babak pertama tersebut permainan kedua tim menjurus kasar. Pertandingan baru berjalan satu menit, bek Persitema Adik Sumarno mendapatkan kartu kuning lantaran melanggar salah satu pemain PSIM.

Beruntung di babak kedua, Hanafing menginstruksikan agar anak asuhannya kembali pada permainan asli PSIM, yakni umpan pendek dan mengandalkan kecepatan.

Alhasil, di menit ke-54 gelandang sayap PSIM Topas Pamungkas berhasil menjebol gawang kiper Persitema, Angga Syatari setelah berhasil memanfaatkan bola liar hasil umpan tarik dari sisi kanan yang dilakukan oleh Dulsan Lestaluhu.

Tak puas dengan satu gol, Linkers, melalui tendangan bebas melengkungnya dari sisi kiri pertahanan Persitema berhasil mengubah kedudukan menjadi 2-0.

”Saya memang instruksikan kepada Linkers untuk membuat lelah dulu bek lawan. Ternyata ini bisa dimaksimalkan oleh Reinhard yang masuk di babak kedua. Dia kan punya kecepatan,” ujar Hanafing seusai laga.

Sumber : Lihat Disini


Emile Linkers Buktikan Masih Layak

YOGYA - Pemain impor asal Belanda, Emile Linkers, melengkapi skor kemenangan PSIM Mataram menjadi 2-0, saat memanfaatkan dengan sempurna eksekusi tendangan bebas yang dipercayakan kepadanya.

Begitu tendangannya masuk ke tiang dekat gawang Persitema Temanggung yang dijaga oleh Angga Syatari, sontak pemain bernomor punggung 99 langsung berlari ke arah lapangan tengah.

Ia merayakan golnya yang kedelapan untuk Parang Biru dan merupakan gol kedua dalam laga kali ini, dengan melakukan dua kali salto.

Para penonton yang duduk di tribun barat, langsung memberikan standing ovation memberikan penghargaan kepada striker yang bernomor 99.

Gol yang dicetaknya sekaligus memberi pembuktian kepada Pelatih Hanafing, ia masih layak selalu dipasang sebagai striker yang membahayakan gawang lawan.

Memang golnya diciptakan melalui set piece hadiah wasit, setelah seorang punggawa Parang Biru dilanggar oleh lawan tapi bisa dibilang istimewa lantaran masuk pada tiang dekat gawang Persitema Temanggung yang dijaga Angga Syatari.

Tambahan satu gol, memperlihatkan Linkers sudah mampu menyingkirkan permasalahan antaranya dengan Pelatih Hanafing dan benar-benar menunjukkan sebagai pemain profesional.

Sebelum laga, ia menyatakan tidak mengerti mengapa pelatih mengabaikan dan mendiamkannya. Linkers menduga lantaran dalam dua laga, bermain jelek dan berperilaku tidak menyenangkan.

"Yang terpenting saya terus berlatih keras dan bekerja keras saat pertandingan," katanya, dengan Bahasa Inggris, Senin (16/4/2012).

Ia mulai saat ini berjanji, akan berbuat yang terbaik untuk tim dan dirinya. Dengan tambahan satu gol pada laga lawan Laskar Bambu Runcing, ia berharap semua orang dapat memaafkan kesalahannya.

Sepanjang 90 menit laga penuh, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Linkers berusaha keras menunjukkan bahwa ia adalah striker yang berbahaya dan layak diperhitungkan.

Pemain yang didatangkan bersama dua ekpatriat asing lainnya, Lorenzo Rimkus dan Kristian Adelmund, berusaha mengejar bola yang datang ke arahnya meski masih sesekali tampak beberapa kali refleknya kurang cepat mendapatkan bola-bola yang mengarah kepadanya.

"Saya senang tim bisa meraih tiga poin penuh, ini juga perlu diraih saat bermain di luar kandang karena PSIM merupakan tim terbagus di kompetisi ini," ujarnya.

Pelatih Hanafing, menyatakan Linkers pada laga lawan Persitema Temanggung menunjukkan kelasnya sebagai striker yang berbahaya karena pada putaran pertama dia merupakan top skor di Grup I Divisi Utama.

Ia melihat, selama laga pemain asing tersebut, mau bekerja keras dan rajin mencari bola sehingga membantu timnya meraih kemenangan.

Hanafing, mengakui dua laga saat melawan Persiku Kudus dan Persis Solo pemainnya, tersebut tidak bermain maksimal.

"Setelah menjalani hukuman akumulasi dua kartu kuning dan diajak bicara oleh manajemen, saya tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepadanya untuk membuktikan diri," tuturnya, usai laga.

Selain Linkers, ia juga memberikan kesempatan kepada Rimkus yang masih cedera otot paha untuk bermain sampai lelah dan ingin diganti.

Sumber : Lihat Disini

Senin, 16 April 2012

PSIM Menang 2-0

YOGYA - Pasukan Parang Biru, akhirnya sanggup mewujudkan ambisinya meraih tiga poin dan tetap berada di papan atas klasemen sementara Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.

Mereka memenangkan laga penting dengan dua gol tanpa balas, jelang melakukan serangkaian pertandingan kandang lawan.

Dua gol, diciptakan masing-masing oleh Topas Pamungkas pada menit 54, yang memanfaatkan umpan tarik Dulsan Lestaluhu yang gagal digapai oleh rekannya Emile Linkers.

Striker ekspatriat, Emile Linkers, melengkapi kemenangan PSIM saat dapat memanfaatkan dengan sempurna eksekusi tendangan bebas yang dipercayakan kepadanya dan jatuh di tiang dekat gawang Persitema Temanggung.

Kemenangan 2-0, membuat anak-anak asuhan Hanafing tetap bertengger di puncak klasemen sementara dengan raihan 31 poin.

Sumber : Lihat Disini

Laga Diundur Beberapa Menit

YOGYA - Laga PSIM kontra Persitema Temanggung dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, diundur beberapa menit.

Pengunduran kick off laga yang berlangsung di Stadion Mandala Krida, Senin (16/4/2012), pukul 15.30 WIB, untuk menyesuaikan dengan jadwal tayangan langsung di stasiun televisi ANTV.

Pemain kedua kesebelasan, sudah bersiap-siap di pinggir lapangan tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda laga akan dimulai.

Berikut daftar pemain, yang dipasang oleh pelatih kedua kesebelasan.

Susunan Pemain PSIM Yogyakarta
Coach: Hanafing
Penjaga gawang: Agung Prasetyo; Belakang: Dulsan Lestaluhu, Topas Pamungkas, Abda Ali, Eko Puji Yanto; Tengah: Kristian Adelmund, Eko Budi Santoso, Muhamad Irfan, Reinhard Rumeikewi; Depan: Nova Zaenal (C), Emile Linkers.

Cadangan Penjaga gawang: Ony Kurniawan; Belakang: Andri Wirawan, Tulus Septianto; Tengah: Muhammad Romli, Seto Nurdiantoro; Depan: Lorenzo Rimkus, Lakman Salan

Persitema Temanggung
Coach: Musarodin
Penjaga gawang: Angga Syatari; Belakang: Idrus Gunawan(C), Andik Sumarno, Didik Darmadi, Yusuf; Tengah: M Yunus, Sapto Dhadhari, Deni Nurdiansyah, Fajar Listyantoro; Depan: Ntolo Arsene Aime, Antonio Jonnah Ballah

Cadangan Penjaga gawang: Roma; Belakang: Carter Konah Barclay, M Taufiq; Tengah: Sunarso; Depan: Orry Kambuaya, Sumariyanto.

Sumber : Lihat Disini

PSIM VS PERSITEMA: Hanafing Turunkan The Winning Team

JOGJA—PSIM kembali menargetkan tiga poin kala menjamu Persitema Temanggung di Stadion Mandala Krida, Senin (16/4) sore ini.

Untuk merealisasikan tiga poin, pelatih PSIM Hanafing bakal mempertahankan The Winning Team, yang berhasil mengandaskan Persip Pekalongan, Kamis (12/4) lalu.

Menurut dia, tidak ada satupun pemain yang mendapatkan hukuman akumulasi kartu.  Hanya saja, ada beberapa nama yang menurut rekomendasi pelatih fisik, tidak boleh dipaksakan untuk dimainkan. ”Sebut saja misalnya Lorenzo Rimkus yang menderita cedera kambuhan pada otot paha kirinya, serta Joni Sukirto yang menderita cedera engkel saat melawan Persip lalu,” ucapnya.

Menurutnya, jika memang harus dipaksa turun, Lorenzo pun tak bisa bermain 90 menit, melainkan hanya sekitar 45 menit hingga 60 menit saja. Selain itu, nama yang dipastikan absen memperkuat PSIM dalam pertandingan tersebut adalah Radikal Idealis yang masih menderita cedera lutut.

Pada pertandingan sore nanti, bek andalan PSIM Abda Ali dipastikan kembali bermain setelah pada pertandingan sebelumnya absen karena cedera.

Kubu Persitema justru mengaku kalah kualitas pemain dengan PSIM di segala lini. Namun mereka siap bermain terbuka saat melawan PSIM.
Hal itu disampaikan oleh Pelatih Persitema Temanggung Musorodin. Saat ditemui seusai memimpin anak asuhnya mencoba lapangan di Stadion Mandala Krida Minggu (15/4).

Pihaknya memilih untuk bermain terbuka dengan sebelumnya melihat permainan tim tuan rumah setidaknya pada 10 menit awal. ”Dengan kualitas pemain yang dimiliki PSIM, sangat riskan kalau kami menerapkan pola permainan defensif,” ujarnya.

Sumber : Lihat Disini

Minggu, 15 April 2012

PSIM Terancam Tanpa Rimkus Sebulan

JOGJA — Menjelang laga melawan Persitema di Stadion Mandala Krida Senin (16/4) sore, PSIM terancam kehilangan dua pemain andalannya. Gelandang sayap kanan asal Belanda, Lorenzo Rimkus dan pemain bertahan Joni Sukirto diperkirakan absen lantaran dibekap cedera.

Lorenzo Rimkuz

Bahkan pelatih fisik PSIM menyarankan Lorenzo Rimkus diistirahatkan selama sebulan. Meski demikian, pelatih PSIM Hanafing justru optimistis kedua pemain itu bisa diturunkan. ”Terutama yang saya harapkan adalah [Lorenzo] Rimkus,” ujarnya Minggu (15/4).

Menurutnya, peran Rimkus cukup penting. Hanafing meyakini pemain tersebut memiliki skill dan kecepatan untuk menopang serangan PSIM.

Cedera otot paha kanan yang dialami Rimkus, membuat permainannya terlihat tidak maksimal. Bahkan pada pertandingan terakhir PSIM menghadapi Persip Pekalongan, Kamis lalu (12/4) di Stadion Mandala Krida, Rimkus hanya bermain selama 45 menit.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, Hanafing telah menyiapkan pengganti Rimkus. M Romli bakal dipasang di sayap kanan jika Rimkus terpaksa absen.

Sumber : Lihat Disini

Reinhard Jadi Ujung Tombak PSIM Lagi

JOGJA – Pelatih Hanafing, kemungkinan akan kembali memasang Reinhard Rumakewi dan memainkan skema serta komposisi pemain yang hampir sama saat menghadapi Persip Pekalongan, Kamis (12/4/2012), di Stadion Mandala Krida.

Posisinya mengisi pos yang biasanya ditempati oleh Lorenzo Rimkus yang masih terbelit cedera, atau mengisi posisi Emile Linkers yang kemungkinan besar masih tidak dimainkan oleh Pelatih Hanafing lantaran tidak konsisten penampilannya selama beberapa laga terakhir.

Reinhard bisa diplot, oleh pelatih sebagai striker dan target man di depan sendirian atau ditarik sedikit ke belakang, sebagai sayap untuk membantu serangan-serangan yang dilakukan oleh Nova Zaenal Cs.

Pemberian posisi striker menggeser Linkers atau sayap untuk sementara mengantikan Rimkus yang masih terkena cedera oleh Pelatih Hanafing bukan tanpa alasan.

Pelatih asal Makassar, tersebut, memilih didasarkan pada penilaian bahwa pemain muda tampil lebih bagus dan mau berjuang serta mengejar untuk mendapatkan bola.

"Yang penting, jika diberi kesempatan oleh pelatih masuk dalam line up harus bisa membuktikan kalau saya bisa bermain bagus dengan memberikan gol-gol kemenangan," papar pemain yang mengaku baru mengoleksi dua gol, selama menjalani musim kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia, Minggu (15/4).

Sumber : Lihat Disini

Komposisi Pemain PSIM Tak Banyak Berubah

YOGYA - Komposisi pemain yang bakal diturunkan Pelatih Hanafing dalam laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, menghadapi Persitema Temanggung, tidak bakal berubah banyak.

Kemungkinan tidak berubahnya komposisi skuad saat menjamu di Stadion Mandala Krida, Senin (16/4), lantaran pemain belakang PSIM Mataram, Abda Ali, kondisinya belum sembuh benar dari cedera lutut bagian luar yang dideritanya.

Pemain belakang, yang sudah bermusim-musim membela tim kebanggaan Kota Yogyakarta ini, menjelaskan cedera didapatnya saat melawan Persis Solo di Stadion Manahan karena melakukan tumpuan yang salah tapi saat itu masih bisa terus melanjutkan sisa pertandingan.

Abda merasa, cedera yang dideritanya kini sudah lumayan tidak terasa sakit dibandingkan saat sebelum melawan Persip Pekalongan, Kamis (12/4) lalu, setelah menjalani terapi dengan pemijat tim, Haris, selama beberapa hari belakangan ini.

Ia sudah berani mencoba kembali berlatih, bersama rekan-rekannya di lapangan Stadion Mandala Krida, Jumat (13/4) dan mengaku belum tahu apakah akan dipasang kembali saat laga kandang terakhir besok, sebelum bertandang ke luar Yogya.

"Saya baru mencoba latihan lagi, kemungkinan dipasang atau tidak terserah pelatih yang memutuskan," kata Abda, Sabtu (14/4).

Sumber : Lihat Disini

Tak Ada Jaminan Linkers Jadi Ujung Tombak PSIM

YOGYA - Peran Emile Linkers memang seakan tak tergantikan pada awal hingga pertengahan musim kompetisi divisi utama 2011/2012. Namun pada beberapa laga terakhir, striker impor asal Belanda itu terbilang menurun dan tak menunjukkan superioritasnya seperti di awal musim.

Performa bomber utama PSIM itupun terus mendapat sorotan dari tim pelatih Laskar Mataram. Linkers dinilai mulai malas untuk berlari dan mengejar bola saat bermain di tengah lapangan.

Akibatnya, sang pelatih PSIM, Hanafing, pun dibuat geram oleh ulah sang pemilik nomor punggung 99 tersebut. Ia pun berujar tak bisa menjamin Linkers akan terus mendapat tempat utama di starting line up Parang Biru.

"Kalau dia tetap malas dan tak mau berlari, bukan tak mungkin saya lebih memilih striker lokal yang rajin bergerak di lapangan," tutur Hanafing saat ditemui seusai laga kontra Persip Pekalongan, Kamis (12/4).

Pelatih berlisensi A AFC tersebut bahkan mampu membuktikan timnya tetap solid meski Linkers absen saat PSIM menekuk Persip, tiga gol tanpa balas. Hal itu tak terlepas dari kinerja para pemain PSIM yang rajin bergerak dan impresif pada laga tersebut.

Ia menambahkan, performa striker lokal, Lakman Selan dan Reinhard Rumaikewi, semakin hari terus menunjukkan perkembangan. Karena itu, ia berharap Linkers mampu mengembalikan performanya seperti pada awal kedatangannya di PSIM.

"Dia memang seorang target man yang handal, naluri golnya juga hebat, tapi sayangnya dia belakangan semakin malas untuk berlari dan temperamental," imbuh eks punggawa Timnas itu.

Pelatih kelahiran Makassar itu juga berujar dirinya akan terus memantau penampilan dan permainan Linkers sebelum menjamu Persitema Temanggung, Senin (16/4) besok lusa. Secara pribadi ia memang tetap menaruh harapan tinggi pada Linkers untuk menjadi bomber utama di lini depan Parang Biru.

"Kalau memang dia bisa membaik penampilannya, tentu saya akan mengandalkan dia lagi saat melawan Persitema," kata Hanafing.

Sumber : Lihat Disini

Jumat, 13 April 2012

Sepi Penonton, Panpel PSIM Nombok Rp10 Juta

JOGJA—Panpel laga PSIM melawan Persip Pekalongan rugi besar. Dari 10.000 tiket yang dicetak, hanya 50% saja yang terjual. Panpel pun harus nombok hingga Rp10 juta.

Ketua Panpel, Sukamto mengatakan, dari laga tersebut, pihaknya hanya memperoleh pendapatan kotor sebesar Rp38 juta saja. Padahal, untuk biaya operasional seperti dana pengamanan dan biaya operasional koordinator pelaksana mencapai Rp47-52 juta.

Meski demikian, dirinya berjanji akan segera mencarikan dana susulan guna menutup kekurangan tersebut. ”Saya pastikan, satu atau dua hari ini, dananya sudah dapat,” ujarnya, Jumat (13/4).

Ia mengatakan, rendahnya animo masyarakat terrhadap laga home PSIM disebabkan gencarnya pemberitaan mengenai karut marutnya manajemen PSIM.

Priyo, salah satu Brajamusti yang ditemui, menilai hal ini sebagai salah satu bentuk kurangnya koordinasi antara pihak Panpel dengan pengurus. ”Mereka [panpel] kok seperti berjalan sendiri,” ujarnya.

Sumber : Lihat Disini