YOGYA - Manajemen PSIM kecewa dengan ditunjukknya Stadion Manahan, Surakarta, oleh PT Liga Indonesia (LI) menjadi tuan rumah partai semifinal dan final babak delapan besar kompetisi Divisi Utama.
Kekecewaan yang disampaikan Direktur Teknik, Dwi Irianto, dengan alasan pemindahan tempat digelarnya partai puncak dan menentukan promosi ke Liga Super Indonesia (LSI) dari yang diwacanakan di Bandung.
Pria yang akrab disapa Mbah Putih, tidak tahu alasan apa secara tiba-tiba pihak regulator memindah tempat partai puncak yang justru merugikan timnya secara non teknis.
Alasannya, menurut Mbah Putih pemain ke-12 PSIM yang selalu turut memberi dukungan penuh kepada Nova Zaenal cs dikhawatirkannya tidak bisa mendatangi tempat digelarnya laga karena perseteruan dengan kelompok suporter tuan rumah partai semifinal dan final, Pasoepati.
"Tanpa pemain ke-12, sedikit banyak mempengaruhi permainan anak-anak di lapangan yang biasa mendapat tambahan semangat dari para suporter," kata Mbah Putih yang mengaku siap secara teknis menghadapi semifinal, kepada wartawan, di Yogya, Senin (2/7).
Ia berharap, pihak LI memberikan jaminan penuh keamanan bagi tim PSIM dan suporternya yang akan memberikan dukungan di Stadion Manahan.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar