Kamis, 26 Juli 2012

Nasib Hanafing di PSIM Buram

JOGJA–Masa depan pelatih PSIM Hanafing di PSIM semakin tidak jelas. Pasalnya, M.Zein selaku direktur PT Nirwana Persada Indonesia (NPI) sekaligus orang yang membawa Hanafing ke Jogja kini lepas tangan terhadap nasib Hanafing di PSIM.

Ketika dihubungi melalui telepon Minggu (22/7), Hanafing mengakui hingga saat ini dirinya memang kesulitan berkomunikasi dengan M.Zein.

Padahal, ia menceritakan ketika dirinya dibawa oleh M Zein untuk melatih di PSIM, ia dijanjikan akan dijamin sepenuhnya oleh direktur PT NPI tersebut. ”Tapi ketika gaji saya dan pemain mulai seret, saya sudah susah menghubunginya,” keluh Hanafing.

Bahkan, hingga kompetisi berakhir, dirinya mengaku belum juga mendapatkan jawaban pasti dari M Zein. Terlebih, hingga kini, dirinya juga belum menerima gaji selama empat bulan. ”Untungnya, saya punya pekerjaan lain sebagai instruktur pelatih. Kalau tidak, keluarga saya makan apa,” ketusnya.

Memang, sesuai dengan kesepakatan awal antara dirinya dan M Zein, masa kepelatihannya di PSIM hanya berlaku satu musim kompetisi saja, selanjutnya akan dilakukan pembicaraan ulang. ”Jadi secara normatif, hak saya berada di PSIM adalah sampai setidaknya November tahun ini,” ujarnya.

Oleh sebab itu, selama ia belum berkomunikasi apapun dengan M Zein, ia menganggap dirinya masih berstatus sebagai pelatih PSIM. Itulah kenapa, pasca libur Ramadan selama sebulan, ia tetap berencana untuk menyusun program persiapan PSIM menghadapi musim kompetisi 2012/2013. ”Karena konsep kompetisinya nanti seperti apa juga kita belum tahu kan, menunggu hasil KLB pada 24 September mendatang,” paparnya.

Terpisah, M.Zein sendiri, saat dihubungi justru membantah bahwa nasib Hanafing adalah tanggung jawabnya.

Pasalnya, dengan tegas, ia mengatakan kewajiban dari pihaknya saat ini hanyalah yang menyangkut tentang nasib ketiga pemain asing di PSIM saja. ”Selebihnya adalah kewajiban dari manajemen dong,” ujarnya.

Alasannya, ia menganggap kerja sama pihaknya dengan PSIM selama ini, selain tak ada legal-formal yang berupa akta notaris, juga sebatas bentuk dukungan atas dasar kecintaan dan kepedulian pihaknya kepada PSIM saja. ”Terus kalau kami sifatnya membantu, kok bisa-bisanya malah dimintai tanggung jawab,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ia pun mengharapkan kepada manajemen agar segera memberikan kepastian masa depan, baik kepada perangkat tim, ofisial, terlebih lagi pemain. ”Agar semuanya tidak saling menggantung,” pungkasnya.

Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar