Rabu, 21 Desember 2011

PEMANGGILAN SELEKSI PELATIH TIMNAS TAK JELAS ; PSIM Keberatan Lepas Hanafing


JAKARTA (KR) - PSIM Yogya keberatan melepas pelatihnya, Hanafing yang dipanggil ikut seleksi pelatih Timnas PSSI pasca mundurnya Rahmad Darmawan (RD). Alasannya, pemanggilan tidak jelas dan masih carut marutnya PSSI saat ini, termasuk dalam mengelola Timnas. “Hanafing terikat kontrak dengan PSIM dan kami tidak akan melepas untuk mengikuti seleksi pelatih Timnas. Karena pemanggilan tidak jelas. Saya tidak ingin Hanafing dipanggil hanya untuk kemudian didepak,” ungkap Direktur Utama PT Nirwana Persada Indonesia (NPI) Muhammad Zein saat dihubungi KR, Selasa (20/12).

Pemanggilan Hanafing itu seperti diungkapkan Koordinator Timnas Bop Hippy, Senin (19/12) di Jakarta. Namun pemanggilan Hanafing memang sarat kejanggalan. Mengingat Bob menandaskan hanya memanggil pelatih yang menangani klub di Indonesian Primer League (IPL) dan klub lain yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan juga memberi kesempatan pelatih yang belum menangani klub. Artinya seleksi pelatih itu tertutup untuk pelatih klub yang berkompetisi dibawah PT Liga Indonesia (LI).

Padahal Hanafing saat ini menangani PSIM yang memilih berkompetisi di bawah PT LI. Hanafing sendiri saat ini tengah berada di Thailand mengikuti kursus instruktur pelatih, dan dijadwalkan baru tiba kembali di tanah air, Kamis (22/12). “PSSI memang sering mengeluarkan keputusan yang lucu. Termasuk dalam pemanggilan pelatih ini. Dengan segala ketidakjelasan ini, kami tak akan melepas Hanafing,” tandas M Zein.

Zein lebih lanjut mempertanyakan kebijakan PSSI yang melarang pemain Indonesian Super League (ISL) memperkuat Timnas, dengan mengacu pada pasal 79 Statuta FIFA. “PSSI melintir pasal ini sebagai dasar pelarangan pemain ISL memperkuat Timnas. Padahal kalau diterjemahkan dengan benar, pasal itu tidak berisi larangan pemain ISL masuk Timnas. Karena klub-klub yang berkompetisi di ISL adalah klub anggota PSSI,” terangnya.

Lebih lanjut Zein menyatakan, secara garis besar pasal itu hanya melarang pemain dan tim anggota konfederasi dibawah FIFA melakukan kontak olahraga dengan pemain atau tim yang tidak berafiliasi dengan anggota konfederasi tanpa persetujuan FIFA. “Pemain-pemain klub ISL memang tidak berkompetisi di bawah PSSI. Namun mereka tetap merupakan pemain klub anggota PSSI. Jadi mereka tetap boleh memperkuat Timnas. Kecuali jika mereka memperkuat klub yang bukan anggota PSSI. Dan untuk mengeluarkan klub dari anggota PSSI harus melalui kongres,” tandasnya.

Zein mencontohkan di negara Vietnam, klub-klub juga menggelar kompetisi sendiri di luar federasi sepakbola di negaranya. Bedanya kalau di Vietnam kompetisi ini mendapat restu dari federasinya. Ditambahkan Zein, dinamika yang tengah terjadi sekarang, termasuk adanya desakan sebagian besar anggota PSSI untuk menggelar KLB, tidak akan mempengaruhi konsentrasi PSIM dalam mengikuti kompetisi. “Biar itu urusan mereka, PSIM tetap fokus untuk mengikuti kompetisi,” tegasnya.

Sementara itu asisten pelatih PSIM Maman Durachman menyatakan, dengan adanya kemungkinan perubahan jadwal menyusul bertambahnya jumlah peserta, pihaknya akan mendesain ulang program latihan. Namun pihaknya masih menunggu keluarnya jadwal baru.



Sumber : KR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar