JOGJA—Laga antara PSIM kontra Persih Indragiri Hilir pada Lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011/2012 di Stadion Mandala Krida, malam ini bakal jadi ajang pembuktian kepaduan trio legiun asing asal Negeri Kincir Angin Belanda.
Pasalnya, baik di laga pra musim, maupun laga perdana di kompetisi, Kristian Adelmund, Lorenzo Rimkus dan Emile Linkers belum pernah dimainkan bersamaan dengan pemain lokal yang selama ini menghuni skuat.
Di laga perdana saat menjamu Persita Tangerang, di Stadion Mandala Krida, 15 Desember lalu, Laskar Mataram gagal memaksimalkan ketiga legiun yang ada. Asisten Pelatih PSIM, Maman Durachman yang kala itu memegang kendali arsitek, menyusul absennya Hanafing karena mengikuti kursus kepelatihan di Bangkok, Thailand, hanya bisa menurunkan Emile Linkers dan Lorenzo Rimkus.
Emile Linkers yang turun sejak babak pertama sukses memerankan posisinya sebagai striker setelah menceploskan satu gol ke jala Persita Tangerang. Adapun Lorenzo Rimkus baru dimainkan di babak kedua, meski terlihat belum terlalu padu dengan Nova Zaenal CS.
“Saya belum berani menurunkan Kristian [Kristian Adelmund] karena dia masih perlu penyesuaian dengan permainan kami,” kata Maman saat itu.
Namun seiring dengan kembalinya komando ke tangan pelatih kepala Hanafing, pembuktian ketiga legiun asing di dalam skuat juga belum bisa diterapkan. Di gelaran Mataram Cup 2011 yang telah dijalani PSIM, pelatih berlisensi A AFC itu gagal melihat penampilan ketiganya dalam ajang pemanasan yang dilaksanakan di Stadion Mandala Krida akhir tahun lalu.
Emile Linkers tidak bisa diturunkan bersama dua penggawa Belanda lainnya, Lorenzo Rimkus dan Kristian Adelmund di gelaran yang diikuti Persibas Banyumas, Persitara Jakarta Utara serta Barito Putera menyusul cedera Hamstring.
Meski tidak bisa melihat penampilan Linkers, namun eks arsitek PSIS Semarang dan PSM Makassar itu cukup puas dengan penampilan Lorenzo Rimkus dan Kristian Adelmund. Rimkus bahkan mampu menceploskan satu gol di gawang Barito Putra melalui tendangan bebas, sedangkan Adelmund mampu berperan maksimal di lini tengah sebagai center defender.
“Mereka mulai bisa beradaptasi dengan baik dan enjoy. Saya melihat Adelmund cocok ditempatkan di posisi center defender, selain umpan-umpannya yang bagus, dia menang dalam postur sehingga mempermudah untuk mendapatkan bola-bola tanggung. Sedangkan Lorenzo, dia sangat menikmati perannya bersama dengan Nova,” terang Hanafing.
Menghadapi Persih kali ini, Hanafing memang menargetkan meraih kemenangan atas anak asuh Raja Faisal. Kendati belum banyak mengetahui kekuatan dari Harimau Rawa-julukan Persih Indragiri Hilir namun pihaknya optimistis akan mampu meraih poin penuh di kandang.
“Raja Faisal kan dulu bekas anak didik saya di Jakarta. Jadi saya tahu bagaimana cara dia melatih. Jadi tidak ada masalah, kami harus meraih hasil maksimal nantinya,” katanya.
Sebagai arsitek yang mengantongi lisensi A AFC dan berpengalaman menangani sejumlah klub, Hanafing menilai tidak ada yang istimewa dari kekuatan Persih. Keberadaan tiga legiun asal Afrika, yakni Danil Bikoi Ose, Zubairu dan Cristian Bekatal dianggap biasa saja. Dirinya yakin, ketiga pemain kulit hitam itu bisa diatasi anak asuhnya.
“Saya tidak akan minta pemain saya lakukan penjagaan khusus, siapa yang terdekat dia yang jaga. Sudah mulai padunya tiga legiun asing asal Belanda di skuat kami dan juga sejumlah pemain muda untuk mengisi skuat inti, membuat saya lebih mudah melakukan rotasi,” terang Hanafing.
Adapun pelatih Persih, Raja Faisal mengaku optimistis akan mampu mencuri poin di kandang Laskar Mataram. Raja menilai dengan penerapan pola 4-2-3-1 dan pemaksimalan tiga legiun Afrika yang ada, target poin akan mampu terealisasi. “Saya sudah lihat bagaimana permainan PSIM. Kami hanya mewaspadai keberadaan Linkers di lini depan. Meski kami akan main lebih defensif namun kami optimistis akan mampu mencuri poin di sini,” pungkasnya.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar