Kamis, 05 Januari 2012

Panpel PSIM Belum Temukan Mafia Tiket


JOGJA—Sejumlah penonton yang menyaksikan jalannya laga PSIM vs Persih Indragiri Hilir di Stadion Mandala Krida, Selasa (3/1) malam mengaku resah dengan tindakan portir (penjaga tiket) yang tidak menyobek tiket yang mereka beli saat memasuki area tribun.
“Kami heran, kok tiket kami tidak disobek. Padahal harusnya kan disobek. Kami takut kalau nanti ada praktik penjualan tiket kembali,” kata salah satu penonton setia PSIM, yang enggan disebutkan namanya saat melaporkan permasalahan itu ke Wisma PSIM, Rabu (4/1) siang.
Penonton yang biasanya juga setiap hari menunggui PSIM berlatih di Mandala Krida itu mengaku tindakan petugas portir tidak hanya dilakukan terhadap dirinya namun juga kepada sejumlah penonton lainnya.
“Saya di tribun terbuka pintu 13, dan teman saya yang di pintu tiga juga mendapatkan perlakuan yang sama. Jujur kami khawatir ada permainan yang dilakukan petugas, karenanya saya mengadu ke sini,” terangnya.
Hal yang sama rupanya juga terjadi di tribun tertutup. Roy Gesper, salah satu penonton yang menyaksikan laga Laskar Mataram di tribun tertutup mengaku mendapatkan perlakuan yang sama.
Terpisah, Manajer Pertandingan PSIM, Sukamto yang dikonfirmasi mengatakan di laga Laskar Mataram kontra Persih pihaknya memang sengaja membuat kebijakan untuk menyobek sedikit tiket yang ditunjukkan penonton kepada petugas portir.
Adanya praktik tidak disobeknya tiket diakui Sukamto lebih dikarenakan permasalahan teknis. Selama ini praktik penyobekan tiket, justru lebih banyak merugikan pendapatan panpel karena banyak yang menyalahgunakan tiket sobekan itu.
“Kami sudah cek. Tiket yang tidak disobek ternyata juga ada dan dicampur di tiket yang disobek. Ke depan kami akan menggunakan sistem cap, supaya penonton yang akan keluar karena sesuatu hal bisa kembali lagi tanpa mengalami kesusahan. Selama ini banyak yang menyalahgunakan sobekan kertas kami dengan datang membawa sobekan kertas, tapi mereka banyak membawa temannya,” terang Sukamto.
Sukamto juga menandaskan selama dua laga terakhir Panpel PSIM belum menemukan adanya praktik mafia tiket yang merugikan pendapatan Laskar Mataram.
“Sejauh ini belum kami temukan. Di laga melawan Persih kami memang hanya mendapatkan Rp78 juta. Kami berharap di laga selanjutnya akan mampu meraih pendapatan maksimal,” pungkasnya.
Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar