Jumat, 20 Januari 2012

Diklat PSIM Dibekukan


JOGJA—Pendidikan dan Latihan (Diklat) PSIM bakal dibekukan Februari mendatang.
Wadah untuk menampung talenta pemain muda, sekaligus mempersiapkan pembinaan pesepakbola muda di Jogja tersebut terpaksa dibekukan menyusul belum adanya kejelasan status dan pembiayaan.


Sejak PSIM berubah status menjadi PT PSIM dan tidak mendapatkan kucuran pembiayaan APBD dari Pemkot Jogja dalam kompetisi Divisi Utama 2011/2012, nasib Diklat PSIM yang telah dicanangkan dalam SK Walikota itu terkatung-katung.
“Sampai saat status Diklat mau dikemanakan belum jelas. Apakah nanti masih tetap menjadi Diklat PSIM, atau nanti menjadi Diklat Jogja juga belum jelas. Sambil menunggu kejelasan, mungkin Februari mendatang akan kami bekukan dulu aktivitasnya. Kami terpaksa akan meniadakan kegiatan dulu, karena belum ada kejelasan mengenai status PSIM,” kata Direktur Diklat PSIM, Nugroho Swasto kepada Harian Jogja, Kamis (19/1).

Mantan Manajer PSIM era 2007 itu mengakui awalnya sempat ada rencana jika nantinya Diklat PSIM yang didirikan oleh mantan Walikota Jogja, Herry Zudianto sejak 2010 lalu itu, akan berubah nama menjadi Diklat Jogja di bawah langsung bidang pembinaan usia dini Pengcab PSSI Kota Jogja.
Langkah ini dilakukan agar keberadaan pembinaan pemain muda di Kota Jogja tetap bisa berjalan. Namun, hingga saat ini belum ada juga kejelasan mengenai perkembangan rencana itu.
“Kalau mau tetap berada di bawah PSIM nanti seperti apa? Kalau nanti berada di bawah Pengcab akan seperti apa? Hingga kini belum ada kejelasan. Karenanya, kami mungkin dalam waktu dekat akan sowan ke Pak Haryadi [Haryadi Suyuti, Ketua Umum PSIM, sekaligus Walikota Jogja] untuk berkonsultasi masalah ini,” terang Nugroho.
Diungkapkan Nugroho, dengan belum adanya kejelasan status yang ada, pihaknya juga belum bisa memastikan mengenai pembiayaan Diklat ke depan. Namun, dia mengaku Pemkot Jogja sebenarnya memiliki beberapa opsi yang bisa dilakukan dilakukan Pemkot Jogja agar Diklat tetap bisa dihidupkan dan menampung talenta pemain muda yang ada.
Pertama, Diklat bisa ditempatkan berada di bawah Pengcab PSSI Kota Jogja. Nantinya penganggaran Diklat bisa langsung dilewatkan Pengcab PSSI Kota seiring dengan berubahnya nama Diklat PSIM menjadi Diklat Jogja.
Kedua, Diklat bisa saja tetap berada di bawah PSIM, dan mendapatkan penganggaran dari PSIM. Ketiga, Diklat berdiri sendiri dan terpisah dari PSIM dan Pengcab PSSI Kota Jogja.
Sementara jika Diklat berada di bawah Pengcab PSSI Kota Jogja, mau tidak mau Diklat harus off dari kegiatan pada Februari. Langkah itu dilakukan menyusul telah rampungnya masa bakti Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Jogja, Tri Agus H dari posisinya.
“Kemungkinan-kemungkinan itu masih sangat terbuka. Untuk saat ini kami sendiri masih bingung dengan status dan langkah ke depannya. Kami juga memikirkan mengenai kondisi yang dialami Pengcab saat ini, karena kepengurusan Pak Agus juga sudah selesai, karenanya pilihan untuk off dari kegiatan selama Februari harus kami lakukan. Sementara untuk masalah pendanaan, jika mengacu pada fungsinya seharusnya Diklat tetap mendapatkan anggaran pembinaan dari Pemkot,” harapnya.
Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar