Kamis, 26 Januari 2012

Finishing PSIM Buruk


JOGJA—Pekerjaan rumah harus diselesaikan pelatih PSIM Hanafing dalam beberapa hari ke depan jelang menjamu Persebaya di Stadion Mandala Krida, Senin (30/1) malam. Pelatih berlisensi A AFC itu harus mematangkan finishingtouch yang dimiliki penggawanya.
Padahal Laskar Mataram hanya memiliki waktu tiga kali latihan lagi. “Finishing anak-anak masih sangat lemah. Padahal kami sudah tidak memiliki waktu yang cukup panjang. Kami hanya punya tiga kali latihan secara efektif. Sementara lapangan di Stadion Mandala Krida tidak bisa kami gunakan sampai Sabtu. Kami juga harus cari lapangan lain, mau bagaimana lagi,” kata Hanafing seusai uji coba PSIM melawan Diklat PSIM, Rabu (25/1).
Akibat buruknya finishing yang dimiliki, PSIM yang melakoni laga uji coba berdurasi 90 menit itu hanya hanya mampu menang 3-1 atas tim juniornya. Hasil ini jelas bukanlah capaian istimewa, mengingat lawan yang dihadapi levelnya masih sangat jauh di bawah Laskar Mataram.
Di babak pertama, Hanafing menurunkan komposisi skuat utama, minus Emile Linkers.  Eks pelatih PSIS Semarang dan PSM Makassar itu pun mempercayakan duet lini depan kepada M Rifky dan Lakman Salan. Sayang, peluang demi peluang yang tercipta gagal dikonversi menjadi gol karena masih lemahnya penyelesaian akhir.
Selama 1 x 45 menit, Laskar Mataram baru bisa mencetak satu gol. Itupun berasal dari tendangan free kick yang dilesakkan Lorenzo Rimkus. Di babak kedua, Hanafing mengganti semua pemain dan memasukkan pemain lapis kedua.
Kali ini duet Wawan Sucahyo dan Reinhard dipercayakan di lini depan. Lagi-lagi gol yang dicetak PSIM justru berasal dari lini tengah. Memanfaatkan ruang kosong di sisi pertahanan Diklat, Topas Pamungkas berhasil mencetak gol dan mengubah keunggulan menjadi 2-0.Sayang, keunggulan itu tidak berselang lama, Diklat berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 setelah bola yang dilesakkan barisan depan Diklat gagal dibendung Didik Wisnu. Melihat permainan tidak begitu efektif, Hanafing pun langsung memasukkan Johan Arga dan Wisnu Raharjo dan menduetkannya di lini depan. Alhasil, gawang Diklat kembali jebol melalui kaki Wisnu Raharjo dan mengubah kedudukan menjadi 3-1 hingga akhir babak kedua.

Disinggung mengenai performa anak asuhnya, Hanafing mengatakan hasil akhir bukanlah target utamanya di pertandingan sore kemarin. Dirinya juga enggan menyebutkan jika laga kali ini adalah uji coba, dirinya
lebih memilih mengatakan jika laga ini merupakan conditional game dengan tujuan untuk kembali melihat sentuhan dan permainan anak asuhnya.

Dari dua babak yang telah dijalani, selain masalah finishing yang lemah, Hanafing menilai pihaknya juga masih harus kembali melakukan pembenahan crossing dan juga pemaksimalan pemain sayap. Kedua hal ini, dinilai mantan pemain Niac Mitra akan menjadi kunci keberhasilan tim saat melawan Persebaya nanti.
“Saya ingin lihat anak-anak bagaimana membongkar permainan bertahan mereka. Karena kemungkinan Persebaya akan lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan counter. Memang dapat, cuman finishingnya masih sangat lemah. Tak hanya itu, crossing anak-anak tadi juga belum maksimal. Ini yang harus kami benahi,” ucapnya.
Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar