Jumat, 10 Februari 2012

STRATEGI PSIM: Hanafing Reposisi Pemain


JOGJA—Reposisi pemain akan dilakukan pelatih PSIM, Hanafing terhadap skuat asuhannya dalam beberapa laga ke depan.
Langkah ini dilakukan menyusul keinginanya merealisasikan target dan juga membiasakan penggawa Laskar Mataram mampu bermain di berbagai posisi.
“Tentu reposisi pemain menjadi langkah yang harus ditempuh. Apalagi dalam sepak bola modern, pemain tidak bisa hanya mengandalkan satu posisi. Mereka juga harus siap ditempatkan di beberapa posisi yang baru,” kata pelatih berlicensi A AFC itu.
Mengenai siapa saja yang mungkin akan direposisi, eks pelatih PSIS Semarang dan PSM Makassar itu pun mengungkapkan, saat ini ada beberapa pemain yang bisa ditempatkan di beberapa pos baru, baik di lini belakang, tengah dan depan.
Eksperimen reposisi sendiri sempat dilakukan Hanafing saat PSIM belum diperkuat pemain asing. Di gelaran pra kompetisi, Hanafing menggeser posisi Eko Kancil dari gelandang bertahan ke posisi wing kanan.
Saat tiga legiun asing merapat, reposisi pun juga kembali dilakukan. Dengan pola 4-4-2, Kristian Adelmund didorong menjadi gelandang bertahan menggantikan posisi Eko Kancil, padahal posisi asli dari pemain terjangkung di Laksar Mataram itu adalah stopper.
Tak hanya itu, Lorenzo Rimkus yang memiliki posisi second striker pun digeser ke posisi winger kanan.
Meski sempat bingung dengan perubahan yang dilakukan Hanafing, namun terbukti keduanya mampu bermain maksimal dan efektif di lima laga yang telah dijalani.

Kini tambahan yang mungkin dilakukan eks pemain Timnas itu adalah memaksimalkan sejumlah pemain lokal yang dalam laga resmi masih dicadangkan.
“Topas dan Tulus bisa diposisikan sebagai winger. Karena kalau saya lihat, mereka berdua memang tidak pas kalau dimainkan sebagai wing back. Dan rencana itu, sudah saya pikirkan, tinggal menunggu waktu untuk merealisasikan,” tambah pelatih kelahiran Makassar itu.
Hanafing sendiri menilai kenapa dua penggawa inti PSIM musim lalu itu harus ditempatkan di posisi winger, karena keduanya memiliki kecepatan dan akurasi tendangan yang cukup.
“Selain itu, secara postur dalam sepak bola modern keduanya memang berat jika bersaing di wing back.
Di wing back, butuh pemain dengan postur tinggi. Jika keduanya saya tempatkan di posisi wing kan biar mereka lebih leluasa bergerak,” tandasnya.

Selain di lini tengah, perubahan mungkin juga dilakukan di lini depan. Hanafing akan menarik Johan Arga yang memiliki posisi striker dan menempatkannya sebagai wing.
“Jika dia di depan akan sulit. Johan itu kan punya postur kecil, jadi kalau saya tempatkan di tengah pasti akan kalah saat berhadapan dengan pemain musuh. Jalan satu-satunya ditempatkan di wing. Dia punya kecepatan juga,” paparnya.
Namun langkah reposisi ini, diakui Hanafing tidak mungkin dilakukan saat PSIM menjamu Persitara, Sabtu (11/2) di Stadion Mandala Krida. Dirinya mengaku tetap akan memaksimalkan tiga legiun asing asal Belanda, kendati kondisi fisik dan kesehatan ketiganya saat ini masih jauh dari harapan.
“Saya butuh Linkers, karena kami tak punya striker lagi. Soal strateginya nanti akan kami pikirkan sambil jalan,” pungkasnya.
Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar