JOGJA–Sejumlah pemain PSIM resah. Pasalnya, hingga kemarin, janji manis pihak manajemen Laskar Mataram yang berencana untuk mencairkan bonus kemenangan 3-1 atas Persitara Jakarta Utara, Sabtu (11/2), pada Senin (13/2) belum terealisasi.
Berdasarkan catatan Harian Jogja, keterlambatan pencairan bonus kemenangan kali ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, kejadian yang sama terjadi seusai kemenangan 2-1 menjamu PS Bengkulu. Manajemen baru bisa memberikan hak pemain sehari jelang laga melawan Persitara.
Dibandingkan permasalahan yang dialami saat pencairan bonus kemenangan atas PS Bengkulu, kondisi lebih pelik terjadi saat ini.
Hingga kemarin, tercatat tiga pemain masih telat menerima gaji bulan ini. Tidak ada penjelasan yang konkret dari manajemen terkait dengan permasalahan ini. Manajer tim Aji Sutarto secara terpisah mendesak agar manajemen Laskar Mataram segera mencairkan bonus yang menjadi hak para pemain.
“Awalnya dijanjikan Senin ditransfer ke masing-masing rekening pemain. Tapi sampai saat ini belum juga masuk. Saya berharap janji tersebut segera direalisasikan karena hal itu penting untuk memotivasi para pemain,” tandasnya, Kamis (16/2).
Selain itu karyawan PLN Yogyakarta itu berharap ke depan, manajemen yang ada untuk tidak saling menyalahkan terkait dengan prestasi yang dihasilkan skuat asuhan Hanafing. Manajemen seharusnya saling beriringan dan terus memotivasi pemain dan pelatih demi mencapai target yang ingin direalisasikan.
“Enggak boleh menyalahkan pemain dan pelatih. Harusnya sama-sama instropeksi diri kalau pun janji ya harus dipenuhi, karena ini kan juga untuk memenuhi kebutuhan para pemain,” sambung mantan striker PSIM era 90-an itu.
Usaha Harian Jogja untuk menghubungi Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setyawan kemarin sore pun kandas, karena nomor yang dihubungi sedang tidak aktif.
Adapun Komisaris Utama PT Nirwana Persada Indonesia (NPI), pihak ketiga yang mengusahakan kebutuhan keuangan PSIM, Subardi menyatakan, pihaknya memang telah berkomitmen membantu pengusahaan keuangan untuk PSIM. Namun, pihaknya tidak mungkin akan selalu memberikan apa yang diminta kubu Laskar Mataram.
“Tugas kami kan hanya membantu dan mendorong agar PSIM bisa mandiri. Dan hal itu bisa dilakukan jika manajemen PSIM kreatif. Dengan begitu, ke depan kan PSIM bisa segera mandiri. Lagian, kami kan hanya menjembatani soal keuangan. Jika manajemen kreatif, maka kemandirian akan cepat tercapai,” paparnya.
Disinggung mengenai kesepakatan yang dilakukan antara PSIM dengan PT NPI, mantan Exco PSSI era Nurdin Halid itu mengatakan hingga saat ini legalitas kerja sama memang belum ada. Pasalnya nota kesepahaman yang dilakukan kedua belah pihak masih dalam proses di notaris.
“Kami ada komitmen dari awal. Soal legalitas sampai saat ini memang masih dalam proses. Dan kami berharap manajemen bisa bekerja dengan kreatif serta efektif,” pungkasnya.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar