Kamis, 03 Mei 2012

PSIM buta kekuatan PS Bengkulu


PSIM Yogyakarta menjalani laga sulit saat melawat ke kandang PS Bengkulu dalam lanjutan Divisi Utama PT LI hari ini. Secara teknis, PSIM tidak mengetahui secara menyeluruh dan detail seputar kekuatan dan kelemahan lawan yang dihadapi tersebut.

Pelatih PSIM Hanafing mengakui lawatannya ke Bengkulu merupakan laga berat. Minimnya adaptasi dengan lapangan tuan rumah bukan menjadi kendala utamanya, mengingat Laskar Mataram menunda pemberangkatan satu hari atau baru berangkat ke Bengkulu kemarin pagi. "Bukan itu (adaptasi lapangan) masalahnya. Tapi kami tidak tahu betul kekuatan mereka karena minim informasi," katanya, Rabu (2/5).

Hanafing mengatakan, pihaknya hanya menerka kekuatan PS Bengkulu saat tim tersebut menjalani laga uji coba dengan tim asal Temanggung. "Dalam laga itu, mereka (PS Bengkulu) menang. Tapi itu bukan patokan kekuatannya karena hanya laga uji coba," ungkapnya.

Namun secara umum, pelatih asal Makasar ini menilai PS Bengkulu pada putaran kedua ini relatif lebih baik dibanding putaran pertama. Hal ini dilihat dari perbandingan grafik pertandingan di putaran pertama dan kedua. "Yang saya tahu, mereka mulai tampil baik setelah memasuki putaran kedua," ujarnya.

Dalam menghadapi PS Bengkulu, formasi yang biasa digunakan 4-3-2-1 dengan menempatkan Emile Linkers sebagai striker tunggal dan Kristian Adelmun sebagai pemain jangkar kemungkinan besar akan ditinggalkan. Terlebih salah satu pilar Eko Budi Santoso dipastikan absen dalam laga tersebut. "Kita mencoba skema 4-4-2 dengan menempatkan dua striker kembar di depan," kata Hanafing.

Dia mengatakan, perubahan formasi ini juga bertujuan menjaga stamina pemain mengingat empat hari berikutnya akan menjalani laga away lagi melawan Persitara. "Menjelang kompetisi berakhir, rotasi pemain sangat diperlukan. Intinya adalah bagaimana membuat pemain siap saat berlaga di enam laga sisa," katanya.

Ditanya target saat melawan PS Bengkulu, Hanafing mengaku minimal anak asuhnya bisa meraup satu poin. Tambahan satu poin sangat penting bagi PSIM untuk finish delapan besar. "Saat ini kami mengoleksi 31 poin. Setiap laga harus mendapat tambahan poin, termasuk melawan PS Bengkulu. Karena target kami adalah finish delapan besar, syukur bisa promosi," jelasnya.

Sementara itu, Manajer Sarana dan Prasarana PSIM, Djarot Sri Kastowo berharap kondisi finansial PSIM yang sedang defisit ini tidak mempengaruhi mental para pemain dalam menjalani dua laga tandang, PS Bengkulu dan Persitara. Dalam dua laga tandang ini, kekuatan PSIM harus mengalami defisit sampai Rp500 juta. "Defisit iya, tapi kami percaya pemain profesional, tetap semangat membela tim ini," katanya.

Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar