Senin, 14 Mei 2012

Nasib Punggawa PSIM Yogyakarta

YOGYA - Meski sukses bertengger di papan atas klasemen grup 1, bukan otomatis pemain yang tergabung dalam skuad PSIM berlimpah harta. Pasalnya, gaji mereka dalam beberapa bulan terakhir, termasuk bonus yang seharusnya diterima, hingga kini belum mereka dapatkan.

Bahkan, jatah makan dari katering yang selama ini melayani mereka dihentikan. Akibatnya, Nova Zaenal cs terpaksa harus mencari makan di luar mess.

Kondisi inipun ditanggapi serius oleh sang arsitek PSIM, Hanafing. Ia menilai perhatian dari jajaran manajemen klub tidak sebanding dengan perjuangan dan prestasi yang sejauh ini telah ditorehkan anak asuhnya.

Ia pun tak bisa berbuat apa-apa saat semua pemain menolak bermain pada laga uji coba kontra UNY yang sedianya dijadwalkan Minggu (13/5) sore. Laga itu sendiri akhirnya terpaksa dibatalkan.

"Saya tidak bisa memaksa pemain menjalani program latihan dalam kondisi seperti ini. Mereka sudah bekerja keras selama ini, berlatih dan bertanding demi mencapai prestasi, dan itu sudah mereka buktikan," tuturnya, Sabtu (12/5).

Sejauh ini, perhatian manajemen terhadap nasib pemain memang terkesan kurang. Setidaknya hal tersebut terlihat pada permasalahan gaji dan bonus pemain yang terus tertunda tanpa kepastian.

Hanafing juga berpendapat, kondisi seperti ini tentu akan sangat berdampak pada kekompakan dan motivasi tim. Terlebih mereka akan menghadapi tim kuat Persebaya, Jumat (18/5) mendatang.

"Anak-anak sudah membuktikan sejauh ini mereka telah bermain maksimal meski gaji dan bonus tertunda, tapi terus molor lagi, saya tidak bisa apa-apa, karena itu menyangkut perasaan mereka masing-masing," imbuhnya.

Kondisi yang ada saat ini memang terbilang cukup memprihatinkan bagi tim sekelas PSIM yang menjadi kebanggaan warga Kota Yogya. Selayaknya, lanjut dia, pengurus seharusnya segera menunjukkan bukti nyata demi penghargaan dan perhatian pada pemain.

"Dukungan suporter pun sangat antusias. Tentunya mereka dan masyarakat Yogya pada umumnya sangat menginginkan PSIM bertanding di kasta tertinggi Liga Indonesia tahun depan," katanya.

Hal senada disampaikan asisten pelatih PSIM, Maman Durrachman, yang membenarkan batalnya laga uji coba kontra UNY. Ia juga berharap persoalan ini tidak semakin berlarut-larut mengingat PSIM sangat berpeluang untuk melaju ke babak delapan besar.

Maman sendiri dikabarkan belum menerima gaji selama satu bulan. Menurutnya, kepedulian semua pihak, terutama pengurus hingga ketua umum harus segera direalisasikan.

"Kasihan anak-anak kalau begini terus, mereka kan juga butuh makan dan kebutuhan lainnya," ujarnya. 

Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar