YOGYA -- Afriyanto akhirnya memutuskan meninggalkan Wisma PSIM setelah kurang lebih satu setengah bulan berada di tempat tersebut. Ketidakjelasan sikap manajemen PSIM terkait nasibnya, membuat eks penjaga gawang Barito Putera tersebut tak bisa bersabar lebih lama.
"Saya sudah berkali-kali minta penjelasan dari manajemen, tapi tetap tak pernah ada jawaban. Saya enggak mau lah terus mengemis," tegasnya saat dihubungi, Jumat (11/5).
Ia mengaku tak habis pikir terhadap manajemen PSIM menggantungkan nasibnya begitu lama. Menurutnya, jika memang Laskar Mataram tak membutuhkan jasanya, seharusnya segera disampaikan.
Penjaga gawang yang juga sempat berkostum Persebaya ini mengatakan, selama hampir dua bulan di Wisma PSIM, ia tak mendapat penghasilan apapun. Status tak pasti membuatnya tak berhak mendapat gaji atau bonus layaknya pemain lain.
"Saya kan juga butuh biaya hidup. Tapi selama mengikuti latihan di sana (PSIM), sama sekali tak ada," lanjutnya.
Afri menuturkan, namanya memang telah sempat didaftarkan manajemen ke PT Liga Indonesia pada pertengahan April lalu. Namun, namanya tak tercantum pada daftar pemain yang dirilis penyelenggara kompetisi Liga Indonesia tersebut, lantaran belum ada draf pengesahan kontrak.
Ia pulang ke kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat, awal Mei lalu. Meski demikian, dirinya mengaku tetap siap apabila PSIM masih membutuhkan jasanya dan memanggilnya kembali ke Yogyakarta.
"Tak ada perasaan dendam sedikitpun. Saya sudah pamit dan sampaikan ke pelatih bahwa saya bersedia kalau memang dipanggil," katanya.
Arsitek PSIM, Hanafing, mengatakan dirinya tak bisa berbuat banyak terkait nasib Afri. Menurutnya, itu di luar kewenangannya menentukan nasib dan kontrak pemain.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar