Kamis, 09 Agustus 2012

TUDUHAN SUAP PSIM: Gresik United Siap Tuntut Balik

GRESIK—Serangan balik kini dialamatkan kepada manajemen PSIM, terkait dugaan suap sejumlah pemain dalam laga play off Divisi Utama beberapa waktu lalu.

Setelah sejumlah pemain mengancam akan membawa masalah tersebut ke proses hukum jika manajemen tidak bisa membuktikan, kini kubu Gresik United bakal melangkah serupa. Kubu tim asal Gresik perlu menempuh cara itu karena secara tidak langsung klub yang berhasil bertahan di Indonesia Super League itu disebut-sebut dalam kasus tersebut.

Gresik United membantah keras melakukan upaya tidak jujur itu. Bahkan pihak tim asal Gresik itu siap mengajukan tuntutan balik jika seandainya pihak PSIM tak mampu membuktikan kebenaran atas tuduhan itu.

Manajer Persegres Thoriq Majjidanor menegaskan, pihaknya sama sekali tak melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan oleh pihak manajemen PSIM tersebut.

Ia mengaku tak pernah terpikirkan untuk mengeluarkan uang sepeser pun guna keperluan suap menyuap. Ia mengaku masih percaya dengan kekuatan dan kualitas timnya sendiri.

Baginya, sama sekali tak ada gunanya ia mengeluarkan uang untuk menyuap pemain PSIM. Pasalnya, menurut manajer muda ini, secara teknis dan di atas kertas, timnya sudah unggul dari PSIM. Di dalam lapangan pun, diakuinya, kualitas permainan Persegres berada di atas PSIM.

”Kalau sudah seperti itu, buat apa kami melakukan suap kepada pemain PSIM,” bantahnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (5/8).

Oleh sebab itu, ia berharap kepada manajemen PSIM untuk segera bisa membuktikan kebenaran atas tuduhannya itu. ”Kalau tidak, kami bisa lho tuntut balik,” ancam manajer yang akrab disapa Zidan ini.

Begitu juga dengan Bupati Gresik, sekaligus General Manager Persegres Sambari, Minggu (5/8). Meski tak banyak berkomentar, namun ia benar-benar membantah jika pihaknya melakukan suap tersebut.

Menurutnya, dengan kondisi keuangan Persegres yang memang tidak begitu menggembirakan terutama sejak terbitnya Permendagri No.22/2011 yang melarang pemakaian APBD untuk sepak bola. ”Jadi kecil kemungkinan kalau kami melakukan penyuapan itu,” ucapnya.

Sedangkan pelatih Persegres Djoko Susilo menegaskan, kekalahan PSIM atas timnya saat pertandingan play off lalu adalah hal yang wajar. Pasalnya, ketika itu, PSIM sama sekali tidak diperkuat oleh ketiga pemain asingnya. ”Kalau tiga pemain asing itu main, sudah berbeda ceritanya. Gitu kok malah nuduh main suap,” ucapnya.

Senada, pihak Persita Tangerang yang namanya juga masuk dalam tuduhan manajemen PSIM pun melakukan bantahan keras.

Manajer Persita Tangerang Ahmad Zulfikar Iskandar mengakui, sejak awal kompetisi pihaknya telah mendeklarasikan tentang sepak bola bersih, baik bersih secara internal, maupun eksternal. ”Itulah, saya kaget sekali ketika kami dituduh menyuap,” tegasnya.

Dengan lantang ia berseru, dengan kualitas permainan Persita, ia yakin, timnya akan bisa dengan mudah melenggang hingga ISL.

Memang, terbukti, selama kompetisi Divisi Utama, baik pada putaran pertama maupun putaran kedua, Persita Tangerang hanya dua kali saja menderita kekalahan. ”Kalah dari Barito di babak semifinal, bagi kami adalah wajar. Terus menang dari PSIM, itu pun wajar, sejak penyisihan pun, kami sudah selalu mengungguli mereka kan,” tegasnya.

Ia pun berharap manajemen PSIM untuk segera membuktikan kebenaran tuduhan itu. Hal itu lantaran ia tidak menginginkan citra Persita Tangerang menjadi tercoreng karenanya. “Karena selama ini kami sudah berupaya melakukan pembinaan pemain dari usia dini dengan dana seadanya. Sekarang malah dituduh seperti ini,” pungkasnya.

Terpisah, pelatih PSIM Hanafing menegaskan, hingga kini, ia masih berpikiran positif mengenai pemainnya. ”Karena saya tahu betul kondisi mereka. Tapi saya pun sudah mengingatkan kepada mereka, kalau memang benar terlibat, sanksi mereka sangat tegas. Makanya, manajemen harus segera membuktikannya,” ucapnya.

Melalui hasil pembuktian manajemen itulah, jika pemainnya benar-benar terlibat, dirinya yang juga sebagai salah satu pelatih berlisensi A AFC sekaligus bagian dari bidang Diklat PSSI siap mem-blacklist pemain yang bersangkutan. ”Saya bisa kontak ke pelatih lain agar tidak memakai pemain itu,” ucapnya.

Sebelumnya, dari pihak PSIM sendiri, Media Officer PSIM Ajiek Tarmidzi, ketika dikonfirmasi, masih juga belum memberikan perkembangan apapun terhadap hasil investigasi yang dilakukannya.

Meski begitu, menanggapi bantahan dari pihak-pihak tersebut, ia hanya menjawabnya dingin.”Lihat saja, nanti pasti akan kami buka semuanya,” tegasnya.

Sumber : Lihat Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar