JOGJA—Karut marut soal keuangan PSIM tak membuat daya tarik klub luntur. Sejumlah pelatih sudah tertarik untuk menangani PSIM di musim depan.
Terlebih nasib pelatih kepala PSIM Hanafing yang belum jelas di musim kompetisi mendatang, membuat sejumlah nama pelatih baru mulai melamar ke manajemen PSIM.
Media Director PSIM Ajiek Tarmizi mengakui meski kondisi finansial klub tengah karut marut, manajemen masih tetap disibukkan dengan adanya lamaran dari beberapa pelatih. “Setidaknya hingga kini ada empat orang pelatih bertaraf nasional yang berkomunikasi dengan saya,” ujarnya, Kamis (23/8).
Meski belum secara resmi melamar, namun keempat pelatih itu yang namanya masih dirahasiakan itu secara lisan sudah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung di Laskar Mataram.
Pada dasarnya, ia mengaku, manajemen belum membahas secara detail terkait persiapan tim secara keseluruhan baik teknis maupun non teknis. “Biarkan semua menikmati liburannya dulu. Mungkin setelah Lebaran ini, baru kami bahas secara detail,” tuturnya.
Ketidakjelasan nasib Hanafing juga menyebabkan santernya kabar akan kembali ditariknya Asisten Pelatih PSIM Maman Durahman sebagai Pelatih Kepala.
Hubungan baik antara Maman dan manajemen mendapat dukungan penuh dari para pemain.
Adapun Hanafing enggan berkomentar soal masa depannya di klub yang bermarkas di Baciro Jogja tersebut.
Ia yang mengaku masih memiliki tanggung jawab di PSIM hingga Oktober itu tengah fokus pada persiapan pembentukan tim. “Saya masih punya tanggung jawab di tim ini. Terserah siapa berkata apa,” tegasnya.
Meski demikian, ia pun berharap baik pihak manajemen maupun M.Zein sebagai Direktur PT.NPI selaku pihak yang mendatangkan dirinya ke Jogja bertanggung jawab. “Bagaimana masa depan saya ini. Harus segera diperjelas, sehingga saya bisa merencanakan ke mana nantinya saya akan melangkah,” kata dia.
Ketika didesak mengenai komentarnya tentang kemungkinan manajemen tak akan memakainya lagi, ia mengaku tak masalah.
Terpisah, mantan kapten tim PSIM Nova Zaenal mengharapkan manajemen tidak asal-asalan dalam memilih figur pelatih.
Meski mengakui tak mudah untuk melatih tim yang memiliki nama besar seperti PSIM, namun ia mengaku siapapun yang melatih PSIM nantinya pasti akan betah dengan iklim kekeluargaan yang tumbuh di tubuh klub. “Di sana suasana kekeluargaannya kental sekali. Saya rasa siapapun akan betah,” tuturnya.
Sumber : Lihat Disini