JOGJA—Setelah beberapa hari namanya santer diwacanakan sebagai calon pengisi kursi Direktur Utama PSIM menggantikan Yoyok Setyawan, Herry Zudianto pun akhirnya menyatakan keberatannya secara resmi.
Melalui pesan singkat yang dikirmkannya kepada manajemen PSIM dalam hal ini Media Director Ajiek Tarmidzi, Herry Zudianto yang kerap disapa HZ mengatakan dirinya lelah dan kehabisan waktu mengurusi organisasi yang selama ini dipegangnya. “Bu Dyah [istri Herry Zudianto] pun meminta kepada suaminya untuk mengurangi porsi kegiatan,” ujar Ajiek yang menjelaskan isi pesan singkat dari HZ yang diterimanya belum lama ini.
Ajiek kemudian berkeputusan menghentikan upayanya mencalonkan nama HZ sebagai Direktur Utama PSIM. Ia mengaku tak lagi mengusulkan nama HZ. Pasalnya, sejak awal, ia mengakui belum sekalipun berkomunikasi dengan HZ terkait pencalonan tersebut. “Kalau memang menolak, saya hanya ingin langsung mendengar dari beliau,” ungkapnya.
Lantaran itulah, setelah menerima pesan singkat dari HZ terkait penolakan itu, ia pun mengaku akan menghormati keputusan HZ itu.
Dengan begitu, pihaknya kini memang mencabut pernyataannya untuk mencalonkan HZ sebagai Dirut. Sebagai gantinya, manajemen masih mencari sosok yang tepat sebagai direktur utama. “Sudah ada beberapa nama sih, tapi kami belum bisa menmberitahukannya,” ujarnya.
Terpisah, Pjs Hari Santoso justru mengaku, daripada manajemen kesulitan mencari sosok pengganti Yoyok Setyawan, pihaknya akan mendukung jika Ajiek Tarmidzi sendiri yang menjadi Dirut PSIM.
Pasalnya ia menilai, kapabilitas dan kapasitas Ajiek cukup tepat jika harus memipin PSIM sebagai sebuah perusahaan.
Dinilainya, Ajiek memiliki potensi sebagai direktur khususnya dalam hal jaringan bisnis yang diharapkannya akan bisa berdampak positif terhadap kondisi finansial Laskar Mataram. “Apalagi, dia [Ajiek] sudah dari 2003 aktif di manajemen PSIM. Jadi sedikit banyak ia sudah akrab dengan PSIM,” tukasnya.
Sementara HZ sendiri, dengan posisinya yang kini menjabat sebagai salah satu dewan penasihat PSIM tidak etis jika harus ditempatkan di posisi sebagai Dirut.
Menurutnya, dengan kapasitas yang dimiliki HZ, sudah selaiknya jika bos klub lokal Jogja Margaria Orion itu menempati kursi Dewan Penasihat. “Tinggal bagaimana manajemen memaksimalkan peran dewan penasihat itu saja. Selain itu, sepengetahuan kami, Ajiek memiliki kepedulian pada suporter. Buktinya, ia rela kantornya dipakai sebagai sekretariat suporter. Ini adalah modal bagus,” ujarnya.
Sumber : Lihat Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar