Selasa, 31 Januari 2012

Bonek Gelar Aksi Dukung Keistimewaan DIY


JOGJA—Sekitar 20 orang suporter sepak bola Persebaya, Bonek, menyatakan dukungannya terhadap keistimewaan DIY. Mengenakan atribut khas Bonek, mereka membentangkan spanduk bertuliskan ‘Bagi Bonek, Jogja Tetap Istimewa‘ di depan Gedung Agung, Senin (30/1).
Tulus Budi, salah satu sesepuh Nonek menjelaskan, aksi ini sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu. Tulus menampik aksi dukungan ini dikaitkan dengan jadwal kompetisi Persebaya melawan PSIM Senin sore ini di Stadion Mandala Krida. Apalagi pihak keamanan telah menetapkan laga Divisi Utama PSSI tersebut steril dari suporter.
“Dukungan kami terhadap keistimewaan ini sudah kami himpun sejak lama. Kami beranggapan Jogja merupakan soko guru untuk bangsa ini sehingga harapan kami Jogja tetap istimewa,” kata Tulus.
Terkait dengan pelarangan kedatangan suporter dalam laga tersebut, Tulus menjelaskan pihaknya akan mengirimkan suporter dalam jumlah terbatas. Menurutnya, suporter yang akan datang hanya sekitar 50-100 orang. Tulus menjelaskan kedatangan suporter tersebut juga tidak akan menggunakan atribut. Ia menilai dalam sebuah kompetisi sepak bola sebaiknya tidak dipolitisir.
“Harapan kami sepak bola tidak dipolitisir, sepak bola adalah sebuah alat pemersatu bangsa,” jelasnya.
Sumber : Lihat Disini

Finishing Buruk Jadi PR PSIM


JOGJA—Kegagalan PSIM meraih poin penuh saat menjamu Persebaya dinilai karena lemahnya lini depan. Finishing buruk membuat Laskar Mataram gagal menjebol gawang Persebaya.
“Kami memang masih mengalami masalah dengan lini depan kami. Finishing anak-anak masih jauh dari harapan. Selain itu kami tidak memiliki tandem yang pas untuk diduetkan dengan Emile Linkers di lini depan,” kata pelatih PSIM, Hanafing seusai laga di Stadion Mandala Krida, Senin (30/1).
Pelatih berlisensi A AFC itu mengungkapkan stok striker lokal yang saat ini ada, belum sepenuhnya mampu dimaksimalkan saat ditandemkan striker asal Belanda itu. M Rifky yang memiliki skill ternyata tidak
mampu menjawab permasalahan itu.

Adapun Reinhard yang memiliki keberanian memiliki skill yang jauh di bawah rata-rata. Satu striker lokal yang diproyeksikan menjadi tandem Emile Linkers, Lakman Selan sedang dibekap cedera.
“Inilah yang jadi pekerjaan rumah bagi kami. Beruntung kami memiliki pemain dengan kemampuan tendangan mati seperti Lorenzo Rimkus. Hanya itu yang bisa kami manfaatkan. Kami akui Persebaya bermain bagus,”
tandasnya.

Selain kendala finishing, pekerjaan berat yang masih menunggu PSIM ke depan ungkap Hanafing adalah masalah mentalitas dan kesabaran pemain. Beberapa kali kesalahan elementer sempat dilakukan Nova Zaenal dan kawan-kawan saat tertinggal terlebih dahulu.
“Tadi anak-anak sempat terlihat terburu-buru sehingga banyak peluang yang terbuang dan kesalahan yang dilakukan. Ini yang harus saya benahi ke depannya jelang melawan PS Bengkulu nantinya,” terang mantan arsitek PSIS Semarang dan PSM Makassar itu.
Menanggapi ulah yang dilakukan kiper PSIM, Agung Prasetyo yang memaksakan mengejar bola saat dikuasai Obiora di tambahan waktu babak kedua, Hanafing mengaku sangat menyayangkan langkah Agung. Tindakan yang dilakukan Agung seharusnya tidak terjadi, mengingat posisi PSIM sudah sedikit aman karena mampu menahan imbang Persebaya 1-1.
“Ya inilah, saya sudah berkali ingatkan konsentrasi. Seharusnya dia tadi tidak lakukan itu, beruntung ada pemain lain di belakang. Soal gol di masa tambahan waktu tadi, ini jadi pekerjaan rumah lagi bagi kami,” pungkasnya.
Sumber : Lihat Disini

Romli Lebih Pantas Jadi Super Sub


YOGYA - Pelatih PSIM, Hanafing, memainkan pemain muda, M Romli, sebagai starter saat menjamu Persebaya, Senin (30/1/2012). Namun ternyata Romli tak mampu menunjukkan performa maksimal pada laga tersebut.

Menurut Hanafing, Romli tak bisa langsung bermain bagus saat dipercaya menjadi starter. Ia menuturkan, permainan Romli saat dipercaya menjadi pengganti justru lebih baik.

"Saya juga tidak tahu, Romli tak main seperti biasanya, mungkin dia lebih pas untuk jadi super sub," tutur Hanafing seusai laga.

Pada laga tersebut, Romli dipercaya mengisi posisi Dean Fauzi di sektor wingback kiri. Namun akhirnya, posisi tersebut dikembalikan pada Dean yang dimainkan di awal babak kedua.

Sumber : Lihat Disini

Hanafing Akui Persebaya Bermain Bagus

YOGYA - PSIM gagal merealisasikan ambisinya meraup poin penuh kala menjamu Persebaya, Senin (30/1/2012). Kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Mandala Krida.

Arsitek PSIM, Hanafing, mengatakan Persebaya memang merupakan tim bagus dan memiliki materi pemain yang berpengalaman. Ia pun mengakui tim Bajul Ijo mampu memberikan perlawanan dengan permainan terbuka.

"Pertandingan yang berat buat kami, mereka memang bermain bagus dalam pertandingan ini," ujarnya kepada wartawan.

Menurut eks pelatih PSIS Semarang ini, Persebaya mampu memainkan bola di lini tengah. Bahkan, tak jarang para pemain Green Force memberikan tekanan dan sukses menciptakan sejumlah peluang emas.

"Hasil seri ini saya rasa cukup bagus dan adil bagi kami," tambah Hanafing.

Sumber : Lihat Disini

PSIM Berbagi Poin Lawan Persebaya


YOGYA - PSIM Yogyakarta harus puas berbagi poin dengan tamunya, Persebaya Surabaya, di Stadion Mandala Krida, Senin (30/1/2012). Kedua tim bermain imbang 1-1 pada 90 menit pertandingan.

Persebaya lebih dulu unggul di penghujung babak pertama melalui tandukan Supaham. Sementara PSIM membalas melalui eksekusi tendangan bebas Lorenzo Rimkus pada menit ke-87.

Pelatih PSIM, Hanafing, mengutarakan hasil tersebut merupakan raihan terbaik yang bisa didapatkan anak asuhnya. Ia berujar pertandingan melawan Persebaya merupakan laga berat yang dilakoni tim besutannya.

"Persebaya tim bagus, mereka juga bermain baik, jadi saya rasa ini hasil yang adil," tuturnya seusai laga.

Sementara pelatih Persebaya, Subangkit, menuturkan raihan anak asuhnya telah sesuai dengan target awal. Ia mengakui tim tuan rumah memang tampil agresif, terutama pada babak kedua.

"Kami bersyukur bisa dapat poin di sini, permainan kedua tim juga berimbang," terang Subangkit.

Sumber : Lihat Disini

Senin, 30 Januari 2012

Ajang Pembuktian M. Rifky


Semua mata akan tertuju pada M Rifky saat PSIM menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Mandala Krida, sore ini. Maklum, hati striker yang biasa mengenakan nomor punggung sembilan itu tengah gundah karena mandul dan belum sekalipun mencetak gol.
Seakan segudang pengalaman yang dimilikinya di dua klub ISL, Persiba Balikpapan dan Sriwijaya FC hilang tuahnya saat bergabung dengan Laskar Mataram. Jangankan di pertandingan resmi, di laga uji coba dengan tim lokal yang berada jauh di bawah level PSIM, dia gagal mencetak gol. Rifky hanya mampu menunjukkan tajinya saat PSIM menjalani laga uji coba
melawan Gunungkidul Selection, Jumat (20/1) sore. Entah mendapatkan angin apa, dirinya mampu mencetak hattrick sekaligus mengantarkan Laskar Mataram menang 3-0 atas tim asal Gunungkidul tersebut.
Pelatih PSIM, Hanafing pun mengaku heran dengan penampilan labil yang ditunjukkan mantan striker Persikabo Bogor itu. Pelatih berlisensi A AFC itu pun menantang pemain berpostur 167 cm itu untuk membuktikan ketajamannya di kompetisi. “Jangan pas uji coba mampu mencetak gol. Tapi kalau pertandingan resmi enggak bisa mencetak gol,” tandas Hanafing.
PSIM sendiri sebenarnya masih memiliki stok striker local yang bisa diduetkan dengan Emile Linkers di lini depan. Sayang jelang laga melawan Persebaya, Reinhard dan Lakman yang sejak awal diproyeksikan mengisi posisi bomber lokal pendamping pencetak dua gol bagi PSIM ini sedang tidak bugar. Lakman masih menderita cedera engkel, sedangkan Reinhard juga masih dibekap cedera.
“Tidak ada pilihan lain, saya pasang Rifky dan Linkers di depan. Saya berharap dia [Rifky] bisa membuktikan diri sebagai seorang striker, dan tidak mengulangi penampilan buruknya saat melawan Persih Tembilahan beberapa waktu lalu,” harap Hanafing.
Sumber : Lihat Disini

PSIM Berkoordinasi dengan Brajamusti dan The Maident


YOGYA - Manajer pertandingan home PSIM, Sukamto KS, menuturkan dirinya telah melakukan koordinasi dengan dua kelompok suporter PSIM, Brajamusti dan The Maident.
Itu bertujuan untuk menjaga kondusivitas pertandingan kala PSIM menjamu Persebaya, Senin (30/1/2012) sore.
Ia berharap, para suporter PSIM tak mudah terpancing atau memancing masalah. Menurutnya, keberadaan suporter harus mendukung prestasi tim PSIM dengan cara sportif dan tanpa anarkis.
"Harapan kami, tak ada lagi keributan antarsuporter, baik waktu berangkat, di dalam stadion, maupun di luar stadion," terangnya kepada wartawan.
Sukamto juga menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pengawasan dan pengawalan suporter. Ia menuturkan, dirinya telah sepakat akan memberikan pengawalan pada suporter saat berangkat maupun pulang dari stadion.
"Saya telah melakukan koordinasi mengenai titik kumpul saat berangkat dan pulang para suporter, nanti akan saya sampaikan pada pihak kepolisian," lanjutnya.
Sumber : Lihat Disini

Sabtu, 28 Januari 2012

Hanafing Prediksi Persebaya Akan Andalkan Serangan Balik


YOGYA - Pelatih PSIM, Hanafing, mempresdiksi Persebaya kemungkinan besar akan menerapkan permainan bertahan dan mengandalkan serangan balik. Ia pun telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi skema tim Bajul Ijo.

Kedua tim akan saling bentrok di Stadion Mandala Krida, Senin (30/1/2012) mendatang. Hanafing pun siap memperkuat lini tengah untul menggempur pertahanan tim Kota Pahlawan.

Duet lini tengah yang akan dihuni Nova Zaenal dan Lorenzo Rimkus diharapkan mampu bermain padu untuk menembus pertahanan Green Force, julukan Persebaya. Selain itu, dua sektor sayap juga diharapkan mampu memberikan umpan yang bisa membuka ruang bagi duo striker Laskar Mataram.

"Kalau mereka (Persebaya) main bertahan, kita akan coba optimalkan lini tengah dan sayap," kata Hanafing.

Sumber : Lihat Disini

Pemain PSIM Harus Mampu Tonjolkan Kemampuan Teknik


YOGYA - Para punggawa PSIM diharapkan mampu bermain taktis dan mengandalkan teknik permainan. Tim pelatih Parang Biru pun menginstruksikan Nova Zaenal cs tak hanya menonjolkan kekuatan otot kala meladeni permainan lawan.

Hal inilah yang terus ditekankan pelatih PSIM, Hanafing, untuk mempersiapkan anak asuhnya jelang lawan Persebaya, 30 Januari mendatang. Ia mengatakan, sentuhan bola para pemain harus benar-benar mampu dioptimalkan demi meraih poin penuh di kandang sendiri.

"Pemain harus kompak, bisa bermain taktis agar bisa membongkar pertahanan lawan, tak perlu adu otot," tuturnya Kamis (26/1/2012).

Pelatih berlisensi A AFC ini pun berharap para punggawanya dapat memperagakan permainan terbaik pada laga kandang tersebut. Hal itu demi memuluskan misi mengamankan poin penuh atas tim Green Force.

"Kita kan main home, jadi target utama jelas harus menang," tandasnya.

Sumber : Lihat Disini

Persiapan PSIM Terganggu Fasilitas Lapangan


YOGYA - Persiapan PSIM menghadapi Persebaya, Senin (30/1/2012) mendatang, harus terkendala faktor lapangan yang tak bisa digunakan untuk berlatih. Pasalnya Stadion Mandala Krida yang biasa digunakan PSIM  tengah digunakan untuk kepentingan POPDA DIY.

Hal itupun disesalkan oleh tim pelatih Laskar Mataram yang tak bisa memaksimalkan waktu yang tersisa untuk memantapkan kesiapan timnya. Nova Zaenal cs baru bisa menggunakan kembali Stadion Mandala Krida pada Sabtu (28/1/2012) besok.

Pelatih PSIM, Hanafing, mengatakan seharusnya hari Kamis dan Jumat merupakan waktu yang paling pas untuk memantapkan strategi tim asuhannya. Sayangnya, hal itu sulit terwujud mengingat lapangan yang tak bisa ia gunakan untuk menempa anak asuhnya.

"Kalau Sabtu kan sudah mepet sekali dengan pertandingan, harusnya memang Kamis dan Jumat ini untuk persiapan terakhir," terangnya kepada Tribun Jogja, Kamis (26/1/2012).

Ia pun menuturkan, kendala tersebut secara otomatis sedikit berpengaruh pada kesiapan timnya. Seharusnya anak-anak PSIM bisa memaksimalkan waktu dengan berlatih pada pagi dan sore hari, namun karena kendala fasilitas lapangan, punggawa Parang Biru hanya bisa berlatih pada pagi hari.

Sumber : Lihat Disini

Linkers Dipastikan Tampil Melawan Persebaya


YOGYA - Kabar menggembirakan datang dari striker asing PSIM asal Belanda, Emanuel Linkers. Bomber andalan Laskar Mataram tersebut dipastikan bakal siap dimainkan kala PSIM menjamu Persebaya, Senin (30/1/2012) mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh pelatih PSIM, Hanafing, Kamis (26/1/2012). Ia menuturkan hal itu menjadi sebuah kabar positif mengingat dirinya menargetkan poin penuh atas tim Bajul Ijo, julukan Persebaya.

"Dia nggak ada masalah dan siap main, saya menunggu kejutan dari Linkers," terang pelatih berlisensi A AFC ini.

Sebelumnya Linkers memang sempat mengalami cedera ringan di bagian betisnya. Namun hal itu sudah tak menjadi masalah, dan striker asal negeri kincir angin tersebut telah dinyatakan pulih.

"Linkers memang pemain penting bagi tim ini, kalau dia bisa main saya jadi bisa tenang," tuturnya.

Sumber : Lihat Disini

Hanafing Masih Pantau Rifki dan Reinhard


YOGYA - Hingga Jumat (27/1/2012), pelatih PSIM, Hanafing, belum menentukan pilihan untuk pendamping Emanuel Linkers di lini depan. Bahkan ia mengaku bingung memilih antara Reinhard Rumaikewi atau M Rifki yang akan dimainkan pada laga kontra Persebaya, Senin (30/1/2012) mendatang.

Ia mengatakan akan memantau Reinhard dan Rifki hingga Minggu sore. Jika tak ada progres dari kedua striker tersebut, besar kemungkinan pelatih berlisensi A AFC tersebut bakal memainkan skema dengan satu striker.

"Saya juga masih bingung mau memainkan siapa untuk mendampingi Linkers di depan, belum ada bayangan," terangnya, Jumat (27/1/2012).

Menurut Hanafing, Reinhard dan Rifki memiliki keunggulan masing-masing. Meski demikian, keduanya masih terbilang kerap bermain tidak stabil saat diberikan kesempatan bermain.

"Minggu mungkin baru akan saya putuskan siapa yang dimainkan," tambahnya.

Sumber : Lihat Disini

Jumat, 27 Januari 2012

Empat Pemain PSIM Masih Cedera Jelang Menjamu Persebaya


YOGYA - Empat punggawa PSIM hingga kini masih dibekap cedera. Keempat pemain tersebut adalah Emanuel Linkers, Lakman Selan, Reinhard Rumaikeiwi dan Radical Idealis. Meski tak terbilang cedera serius, namun tim pelatih Laskar Mataram cukup cemas dengan kondisi tersebut.
Pasalnya, Senin (30/1/2012) mendatang, timnya harus melakoni laga kontra Persebaya Surabaya di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Ia pun berharap para pemain tersebut dapat pulih dan bisa bermain optimal.
"Saya belum tahu pasti kondisi mereka, yang jelas katanya hanya cedera ringan, semoga tak ada yang serius," terangnya di Stadion Mandala Krida, Rabu (25/1/2012).
Ia menuturkan, dirinya ingin PSIM dapat bermain dengan kekuatan penuh pada laga tersebut. Dengan demikian, ambisi mengamankan poin absolut dapat direalisasikan di kandang sendiri.
"Terutama Linkers dan Reinhard, saya sangat berharap mereka tak mengalami cedera serius," tambah pelatih kelahiran Makassar ini.
Sumber : Lihat Disini

Cita-cita Saya Main Bola, Sinetron Itu Hanya Selingan


YOGYA - Striker PSIM, M Rifki sempat dikenal sebagai seorang artis sinetron yang ia jalani pada rentang waktu 2001-2003. Kesan selebritis itupun melekat pada dirinya hingga saat ini.
M. Rifky
Saat itu, Rifki bercerita, usai lulus dari bangku SMA dan awal kuliah, ia belum mendapatkan klub untuk bermain. Pada waktu yang bersamaan, ia mendapat tawaran untuk casting dan menjadi bintang sinetron salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Meski demikian, secara terus terang ia menuturkan dirinya lebih menyukai duni sepakbola ketimbang dunia selebritis. Hal itu karena sejak kecil dirinya memang memiliki hobi memainkan si kulit bundar.
"Cita-cita saya memang menjadi seorang pemain bola, main sinetron itu hanya selingan," kata pemain asal Surabaya ini.
Selain itu, Rifki juga menuturkan pekerjaan sebagai pemain sinetron terbilang membosankan bagi dirinya. Hal itu karena jam kerja yang tak teratur serta terlalu banyak waktu terbuang saat berada di lokasi syuting.
Ia juga berujar pendapatan sebagai seorang pemain sinetron tidak menentu. Karena itu, Rifki akhirnya memutuskan untuk kembali ke jalur yang ia sukai, yaitu sepakbola.
"Kalau di sinetron, ga ada job ya ngga dapat gaji, kalau main bola kan rutin per bulan dapat," ujar Rifki.

Kamis, 26 Januari 2012

Finishing PSIM Buruk


JOGJA—Pekerjaan rumah harus diselesaikan pelatih PSIM Hanafing dalam beberapa hari ke depan jelang menjamu Persebaya di Stadion Mandala Krida, Senin (30/1) malam. Pelatih berlisensi A AFC itu harus mematangkan finishingtouch yang dimiliki penggawanya.
Padahal Laskar Mataram hanya memiliki waktu tiga kali latihan lagi. “Finishing anak-anak masih sangat lemah. Padahal kami sudah tidak memiliki waktu yang cukup panjang. Kami hanya punya tiga kali latihan secara efektif. Sementara lapangan di Stadion Mandala Krida tidak bisa kami gunakan sampai Sabtu. Kami juga harus cari lapangan lain, mau bagaimana lagi,” kata Hanafing seusai uji coba PSIM melawan Diklat PSIM, Rabu (25/1).
Akibat buruknya finishing yang dimiliki, PSIM yang melakoni laga uji coba berdurasi 90 menit itu hanya hanya mampu menang 3-1 atas tim juniornya. Hasil ini jelas bukanlah capaian istimewa, mengingat lawan yang dihadapi levelnya masih sangat jauh di bawah Laskar Mataram.
Di babak pertama, Hanafing menurunkan komposisi skuat utama, minus Emile Linkers.  Eks pelatih PSIS Semarang dan PSM Makassar itu pun mempercayakan duet lini depan kepada M Rifky dan Lakman Salan. Sayang, peluang demi peluang yang tercipta gagal dikonversi menjadi gol karena masih lemahnya penyelesaian akhir.
Selama 1 x 45 menit, Laskar Mataram baru bisa mencetak satu gol. Itupun berasal dari tendangan free kick yang dilesakkan Lorenzo Rimkus. Di babak kedua, Hanafing mengganti semua pemain dan memasukkan pemain lapis kedua.
Kali ini duet Wawan Sucahyo dan Reinhard dipercayakan di lini depan. Lagi-lagi gol yang dicetak PSIM justru berasal dari lini tengah. Memanfaatkan ruang kosong di sisi pertahanan Diklat, Topas Pamungkas berhasil mencetak gol dan mengubah keunggulan menjadi 2-0.Sayang, keunggulan itu tidak berselang lama, Diklat berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 setelah bola yang dilesakkan barisan depan Diklat gagal dibendung Didik Wisnu. Melihat permainan tidak begitu efektif, Hanafing pun langsung memasukkan Johan Arga dan Wisnu Raharjo dan menduetkannya di lini depan. Alhasil, gawang Diklat kembali jebol melalui kaki Wisnu Raharjo dan mengubah kedudukan menjadi 3-1 hingga akhir babak kedua.

Disinggung mengenai performa anak asuhnya, Hanafing mengatakan hasil akhir bukanlah target utamanya di pertandingan sore kemarin. Dirinya juga enggan menyebutkan jika laga kali ini adalah uji coba, dirinya
lebih memilih mengatakan jika laga ini merupakan conditional game dengan tujuan untuk kembali melihat sentuhan dan permainan anak asuhnya.

Dari dua babak yang telah dijalani, selain masalah finishing yang lemah, Hanafing menilai pihaknya juga masih harus kembali melakukan pembenahan crossing dan juga pemaksimalan pemain sayap. Kedua hal ini, dinilai mantan pemain Niac Mitra akan menjadi kunci keberhasilan tim saat melawan Persebaya nanti.
“Saya ingin lihat anak-anak bagaimana membongkar permainan bertahan mereka. Karena kemungkinan Persebaya akan lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan counter. Memang dapat, cuman finishingnya masih sangat lemah. Tak hanya itu, crossing anak-anak tadi juga belum maksimal. Ini yang harus kami benahi,” ucapnya.
Sumber : Lihat Disini

Soal Bonek, Manager PSIM Surati Polda Jatim


YOGYA - Manajer pertandingan home PSIM, Sukamto KS, menjelaskan pihaknya berencana mengirimkan surat kepada pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur. Hal itu dimaksudkan agar tercapai koordinasi dan komunikasi yang baik guna mengantisipasi kehadiran Bonek yang ingin datang ke Yogyakarta.

"Rencana besok saya akan mengirim surat pada Polda Jawa Timur, jadi mereka juga bisa mengantisipasi Bonek yang akan berangkat dari sana," terangnya, Kamis (26/1/2012).

Ia menuturkan, demi menjaga kondusivitas pertandingan PSIM kontra Persebaya, Senin (30/1/2012) mendatang, pihaknya melarang Bonek untuk datang ke Stadion Mandala Krida. Sebelumnya ia juga telah melayangkan surat serupa pada pihak Polda DIY.

"Tak ada alasan khusus, hanya untuk menjaga kemanan dan kenyamanan saja," katanya.

Sumber : Lihat Disini

Bonek Dilarang Masuk Mandala


YOGYA - Manajer pertandingan home PSIM, Sukamto KS, menuturkan pihaknya tak akan mengizinkan kelompok supoter Persebaya yang dikenal dengan sebutan Bonek memasuki Stadion Mandala Krida. Hal tersebut, menurutnya demi menjaga kondusivitas suasana pertandingan PSIM kontra Persebaya, Senin (30/1/2012) mendatang.

Pernyataan tersebut ia sampaikan kepada wartawan, Kamis (26/1/2012). Ia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait sweeping kedatangan Bonek ke Yogyakarta.

"Selama mereka memakai atribut Persebaya, kami tak akan izinkan masuk, namun kalau tak menggunakan atribut klub tak ada masalah," terang Sukamto.

Ia menambahkan, pihak Panpel PSIM telah melayangkan surat kepada pihak Kepolisian Daerah DI Yogyakarta. Sukamto menuturkan pihak kepolisian nantinya akan berjaga di stasiun kereta api serta terminal bus.

Sumber : Lihat Disini

Laga PSIM Versus Persebaya Ditayangkan Live


YOGYA - PSIM akan melakoni laga home kontra Persebaya, Senin (30/1/2012) mendatang. Menurut rencana pertandingan tersebut akan ditayangkan secara langsung oleh Anteve mulai pukul 15.30 wib.

Demikian disampaikan oleh manajer pertandingan home PSIM, Sukamto KS, Jogja, Kamis (26/1/2012). Ia menuturkan pihaknya telah melakukan kontak dengan pihak Anteve terkait rencana tersebut.

"Memang benar, Anteve akan menyiarkan langsung laga PSIM melawan Persebaya tersebut," terangnya.

Ia menuturkan, jadwal pertandingan sore itupun diminta oleh pihak Anteve. Menurutnya, hal tersebut menyesuaikan dengan jadwal acara dari stasiun televisi pemegang hak siar kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia tersebut.

Sumber : Lihat Disini

Rabu, 25 Januari 2012

PSIM Atur Tempo


JOGJA—Sejumlah strategi sudah disiapkan PSIM untuk menghadapi Persebaya. Salah satu langkah yang bakal diterapkan adalah pengaturan tempo permainan.
Maman melihat tim asuhan Subangkit memang diisi sejumlah pemain berpengalaman dan skill yang mumpuni, seperti halnya PSIS kala itu. Namun persoalan umur dan fisik, diakuinya kemungkinan bisa menjadi penghambat bagi tim Bajul Ijo untuk mencuri poin di kandang PSIM.
“Ya, tinggal ketahanan fisik dan bagaimana anak-anak mengatur tempo saja nantinya. Kami punya banyak pemain muda dan sejauh ini fisik anak-anak juga cukup bagus,” kata Maman disela-sela latihan yang digelar di Stadion Mandala Krida, Selasa (24/1).
PSIM sendiri dipastikan tidak akan dipusingkan dengan ketahanan fisik. Asisten pelatih fisik PSIM, Bagyo Irianto mengungkapkan dirinya telah menyiapkan sejumlah materi fisik dan hal itu pun telah dijalani Nova Zaenal dan kawan-kawan jelang laga melawan Persebaya. Sejauh ini dosen UNY itu menilai tidak ada permasalahan yang mencolok mengenai kebugaran penggawa Laskar Mataram.
Hanya ada beberapa pemain yang saat ini masih terus dipantau yakni Lakman dan Linkers. Linkers sendiri dipastikan bisa tampil dalam laga melawan Persebaya, dua hari waktu yang ada telah dimanfaatkan mantan striker ARC itu untuk beristirahat dan memulihkan cedera yang dideritanya.
“Tidak ada masalah dengan ketahanan fisik anak-anak. Selain latihan taktik kami juga tetap menjaga kebugaran pemain,” tandasnya.
Selain pengaturan tempo dan ketahanan fisik, tambah Maman sejauh ini pihaknya juga terus menyiapkan strategi. Rencananya, sore ini PSIM akan melakukan laga uji coba terakhir sekaligus mencari komposisi pemain yang pas untuk diterjunkan melawan Persebaya. Laga uji coba melawan Diklat PSIM, merupakan laga uji coba kedua dalam dua pekan terakhir, usai mengalahkan Gunungkidul Selection 3-0 di Stadion Gelora Handayani, Jumat (20/1) lalu.
“Pelatih kepala besok sudah tiba dan akan langsung memimpin tim saat laga uji coba. Kemarin, strategi memaksimalkan pemain sayap tidak jalan saat melawan Gunungkidul, karena kondisi lapangan. Mungkin besok hal yang sama juga bakal dilakukan saat melawan Diklat,” pungkas Maman.
Sumber : Lihat Disini

Selasa, 24 Januari 2012

Hanafing Siapkan 4-2-3-1


JOGJA—Terbatasnya stok bomber tandem Emile Linkers di lini depan membuat pelatih PSIM, Hanafing pusing.
Padahal, dirinya tidak memiliki waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan tim jelang bentrok menjamu Persebaya Surabaya, di Stadion Mandala Krida, Kota Jogja, Senin (30/1).

Berdasarkan itu pelatih berlicensi A AFC itu bakal menerapkan formasi 4-2-3-1 untuk meredam dan menjaga keseimbangan serangan Bajul Ijo. Formasi ini diyakini Hanafing ampuh untuk meraup tiga poin di kandang. “Saya sudah mencoba mencari tandem yang pas untuk Linkers. Namun hingga saat ini memang masih mengalami kendala siapa yang bakal saya pasangkan. Mungkin saja saya gunakan pola satu striker di depan,” kata Hanafing kepada Harian Jogja, Senin (23/1).
Dengan pola yang sudah sangat dipahami anak asuhnya, Hanafing memastikan hanya akan menjadikan eks striker ARC itu sebagai ujung tombak. Nantinya, dia akan ditopang oleh dua pemain sayap dan gelandang serang.
“Nanti di belakangnya saya pasang tiga pemain bertipikal sweeper. Dan pola seperti ini sudah dipahami anak-anak,” ungkap eks pelatih PSIS Semarang dan PSM Makassar itu.
Adapun di posisi gelandang bertahan kemungkinan eks pemain Timnas itu bakal kembali menduetkan Kristian Adelmund dan Radical Idealis. Sementara 4 pemain belakang tetap akan sama tanpa ada perubahan.
Hanafing sendiri mengaku tidak terlalu asing dengan Persebaya. Tim yang diarsiteki Subangkit diakuinya memang diisi pemain kaya pengalaman. Karenanya, pilihan skema tersebut dinilai pas untuk meredam duet Supaham dan Obiora di lini depan Persebaya. “Kami telah siapkan cara meredam para pemain ini,” tandas Hanafing.
Selain menyiapkan taktik yang bakal dimaksimalkan dalam sepekan ke depan, pelatih kelahiran Makassar ini juga terus mempersiapkan fisik pemain. Sejumlah latihan fisik berupa fitnes dan endurance pun terus dilakukan untuk tetap menjaga performa para pemain. Hanafing meyakini dengan ketahanan dan fisik yang kuat, pemain PSIM akan mampu meraih hasil maksimal dalam laga melawan Persebaya.
“Mereka [Persebaya] kan rata-rata berpengalaman dan sedikit berumur, jika kami memiliki fisik yang cukup bagus, kami yakin akan mampu mengatasinya,” pungkasnya.
Selain itu, tendangan dari bola mati bakal dimaksimalkan untuk meraih poin atas Persebaya.
“Kami akan mengoptimalkan bola mati di dekat gawang lawan. Karena, dari pertandingan yang sudah berjalan, bola mati bisa membuahkan hasil,” kata Hanafing.
Apalagi, PSIM memiliki algojo untuk bola mati. Selain Kristian Adelmund dan Lorenzo Rimkus, Nova Zaenal, Ahmad Lutfi, Topas Pamungkas, dan Tulus Saptianto bisa diandalkan.
“Selama ini bola mati banyak menguntungkan kita. Kita punya banyak pemain untuk itu. Untuk itu kami akan maksimalkan peluang yang ada,” pungkas Hanafing.
Sumber : Lihat Disini

Jumat, 20 Januari 2012

Gelandang Turki Merapat ke PSIM


JOGJA—PSIM kedatangan pemain asing asal Turki. Asley, eks gelandang salah satu klub asal Malaysia merapat ke wisma PSIM dan berencana mengikuti latihan bersama.
“Saya ingin tahu PSIM, saya biasa bermain di posisi gelandang,” katanya saat dijumpai di Wisma PSIM, Kamis (19/1).
Namun keinginan Asley untuk bergabung dengan PSIM dipastikan akan sulit terealisasi. Pasalnya pintu transfer dan penambahan pemain di Laskar Mataram sudah tertutup. Apalagi PSIM kini telah merekrut tiga pemain asing asal Belanda. “Ya, buat apa lagi. Kami sudah ada tiga, lagian pendaftaran kan sudah selesai,” pungkas Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setyawan.

Di sisi lain, PSIM terus mencari taktik, strategi, dan skema permainan yang cocok untuk menghadapi Persebaya Surabaya, dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011/2012, di Stadion Mandala Krida, Kota Jogja, Senin (30/1).
Sore ini, Laskar Mataram bakal mengemban misi menjalani uji coba kontra Gunungkidul Selection di Stadion Gelora Handayani, Jeruksari, Gunungkidul. Skuadra asuhan Hanafing menjadikan laga persahabatan itu untuk mencari komposisi ideal terutama di lini tengah dan depan. Keinginan itu mutlak dilakukan Nova Zaenal dkk, sebab, hingga laga ketiga dijalani PSIM masih minim gol dan bergantung sepenuhnya kepada striker asing mereka, Emile Linkers.
Berdasar itu, arsitek PSIM, Hanafing harus memaksimalkan laga uji coba dengan tim yang diproyeksikan bakal dimainkan di kompetisi Divisi III asal Gunungkidul kali ini.

Diharapkan melalui laga uji coba ini didapatkan solusi atas buntunya daya dobrak serangan Laskar Mataram. Saat ini pelatih berlisensi A AFC itu memiliki sejumlah opsi yang bisa dilakukan untuk ditandemkan dengan Emile Linkers. Setidaknya terdapat tiga striker lokal, yakni Lakman Salan, M Rifky dan Reinhard. Tak hanya itu, PSIM juga masih memiliki dua striker lokal yang berstatus pemain magang, Johan Arga, dan Wisnu Raharjo.
Namun kali ini, pilihan tandem yang mungkin akan dilakukan Hanafing jatuh kepada M Rifky dan Reinhard.
Hal ini dilakukan menyusul belum maksimalnya kesehatan yang dimiliki Lakman Salan, meski cedera yang dialami saat melawan Barito Putra digelaran Mataram Cup beberapa waktu lalu telah sembuh. “Nanti pilihannya ya saya coba Rifky sama Linkers dulu. Setelah itu mungkin Reinhard dengan Linkers. Untuk Lakman, dia kondisinya masih sedikit meragukan. Saya berharap melalui laga uji coba kali ini bisa menemukan komposisi pemain depan yang pas saat menjamu Persebaya Surabaya,” kata Hanafing.
Selain mencari komposisi di lini depan, eks pemain Niac Mitra itu mengaku juga bakal mematangkan komposisi dan rotasi pemain di lini tengah. Dari hasil evaluasi yang dilakukan atas laga melawan PSGL Gayo Lues, perlu dilakukan penataan ulang strategi dan rotasi pemain di lini tengah.
Usai menjalani latihan pemaksimalan wing di lini tengah, eks pemain Timnas itu mengaku akan melihat peningkatan yang ada di laga uji coba tersebut. “Mungkin rotasi di lini tengah saja saat melawan Persebaya. Lini belakang saya lihat sudah cukup. Untuk laga melawan Gunungkidul Selection, saya akan turunkan pemain inti dan anak-anak akan main seperti pola yang biasa kami mainkan,” terangnya.
Hanafing mengungkapkan belum adanya tandem yang pas untuk Linkers di lini depan, membuat dirinya hanya bisa memaksimalkan striker lokal yang ada. Strategi untuk melakukan serangan dari sayap pun bakal dimaksimalkan selain melalui serangan dari second striker. “Nanti kami lihat bagaimana perkembangan anak-anak. Nanti Rabu (25/1) kami kesempatan pemain lain untuk diuji melawan Diklat PSIM nantinya. Kami harapkan pemain bisa menjaga diri agar tidak terjadi cedera karena waktu yang ada sangat sempit sebelum melawan Persebaya,” harapnya.
Sumber : Lihat Disini