Rabu, 30 November 2011

Pemain Asing PSIM Dari Divisi 1 Belanda


JOGJA—Teka-teki legiun asing yang didatangkan untuk memperkuat PSIM musim ini mulai menemukan titik terang.
Dua pemain yakni di posisi striker dan gelandang serang dipastikan berasal dari salah satu klub di Eerste Divisie (Divisi I Liga Belanda). Kendati masih enggan menyebutkan nama dan juga klub asal, namun pelatih PSIM, Hanafing memastikan telah melihat penampilan keduanya saat bermain.  

“Saya sudah lihat penampilan mereka melalui You Tube. Lumayan bagus terutama kaki kiri mereka. Nanti tinggal kami tunggu saja kedatangannya,” kata Hanafing, Selasa (29/11).

Namun pelatih berlisensi A AFC itu sepertinya harus ekstra sabar menanti berlabuhnya dua legiun asing itu. Pasalnya dari informasi yang didapatkan Harian Jogja, keduanya kemungkinan besar baru bisa berlabuh usai 10 Desember mendatang.

Meski berstatus pemain asing yang didatangkan pihak PT NPI, namun Hanafing memastikan tidak ingin membeli kucing dalam karung. Dirinya memastikan akan melihat lagi bagaimana penampilannya usai tiba di Stadion Mandala Krida.
“Ya kita lihat saja nanti. Kalau memang tidak bagus kenapa harus diambil. Karenanya saya akan pantau dan lihat lagi keberadaan mereka,” pungkasnya.

Sumber : Lihat Disini

PSIM Cari Tambahan Pemain


JOGJA—Tambahan pemain di lini depan agaknya menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera dibereskan PSIM, sembilan belas hari jelang kick off Kompetisi Divisi Utama, 15 Desember mendatang.

Keinginan untuk segera mendapatkan tambahan striker disampaikan langsung oleh pelatih PSIM, Hanafing.
Menurut pelatih berlisensi A AFC itu hengkangnya Elthon Maran ke Persiram Raja Ampat membuat PSIM harus mencari satu striker lokal lagi untuk mengisi kekosongan posisi pemain yang telah satu setengah musim bersama Laskar Mataram.

Kali ini fokus arahan yang diinginkan Hanafing adalah mengisi stok bomber lokal yang memiliki daya gedor cukup baik dan mampu bersaing dengan striker yang berkompetisi di Divisi Utama.

 “Kami masih butuh striker untuk menggantikan peran Elthon.  Satu saja, dan dia akan saya duetkan dengan striker asing di lini depan nantinya,” katanya, di sela-sela latihan yang digelar di Stadion Mandala Krida, Selasa (29/11).

Mengenai siapa yang bakal didatangkan, meski tidak secara detail menyebut nama pemain, eks pelatih PSIS Semarang dan PSM Makassar itu memastikan satu striker asal Karawang bakal datang. Rencananya striker itu bakal dilihat dan dicoba pada gelaran Piala Bupati Purbalingga 1-6 Desember mendatang.

“Rencananya malam ini [kemarin] sudah datang. Nanti akan saya lihat pas di Piala Bupati Purbalingga. Kalau bagus, mungkin dia akan saya duetkan dengan pemain asing di lini depan,” tandas Hanafing.

Sejauh ini sendiri PSIM masih memiliki beberapa striker. M Rifky dan Reinhard yang masih mengikuti latihan diakui Hanafing masih membutuhkan waktu yang cukup untuk memadukan. Sedangkan striker lain, yakni Wisnu Raharjo dan Johan Arga, diakuinya merupakan striker lokal muda yang potensial.

“Kalau Wisnu dia sebenarnya bagus, dia masih muda tinggal lakukan pembenahan sedikit saja. Yang jelas saya memang butuh satu striker lagi,” terang mantan pemain Niac Mitra itu.

Sumber : Lihat Disini

Jadwal Kompetisi LPIS Membingungkan


YOGYA - Pelatih PSIM, Hanafing, menilai jadwal kompetisi divisi utama yang dikeluarkan PT LPIS  tidak jelas. Menurutnya, jadwal tersebut tidak mempertimbangkan kondisi klub, terutama dari sisi pendanaan.

Ia mencontohkan jadwal PSIM melawan Persikota Tangerang dan Persikabo Bogor. Ditinjau dari sisi jarak, dua kota tersebut berdekatan, namun dalam jadwal LPIS, PSIM baru bertanding sepekan setelah melawan Persikota.

"Masa kita harus pulang dulu, lalu pergi lagi ke Bogor, itu kan ngga efektif, jadwalnya rada ngawur," tutur Hanafing, Selasa (29/11/2011).

Ia pun mengatakan dirinya akan mengikuti keputusan manajemen, termasuk kemungkinan berlaga di kompetisi divisi utama versi PT Liga Indonesia (LI).

"Kami lihat dulu nanti jadwal LI bagaimana, saya setuju saja mau ikut yang manapun," katanya.

Sumber : Lihat Disini

Selasa, 29 November 2011

Motif Kawung dan Tugu Ada di Kaos PSIM


Yogya - Masuknya PT Nirwana Persada Indonesia (NPI) sebagai pihak yang mengusahakan pembiayaan kompetisi bagi PSIM musim ini dipastikan membawa dampak pada jersey (seragam) PSIM.

Perubahan yang terjadi di jersey Laskar Mataram musim ini tidak hanya pada model namun juga pada motif batik yang ada. Jika selama dua tahun terakhir PSIM menggunakan motif parang rusak, kali ini motif kawung bakal tersemat di baju tim tertua di DIY itu.

Komisaris Utama PT NPI, Subardi mengungkapkan perubahan motif dan desain jersey Laskar Mataram bukan semata-mata asal berubah. Perubahan itu didasarkan pada filosofi dan harapan PSIM dalam kompetisi kali ini.

Batik motif kawung mempunyai makna yang melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya. Selain itu, kawung juga mencerminkan pribadinya yang mampu mengendalikan hawa nafsu serta menjaga hati nurani agar ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.

“Filosofi inilah yang kami coba terapkan di motif jersey PSIM musim ini,” katanya kepada Harian Jogja, di Wisma PSIM, Senin (28/11).   

Diungkapkan mantan exco PSSI era Nurdin Halid ini, keinginannya untuk penanggalan motif parang rusak memang telah bulat.

Pasalnya, parang rusak mempunyai arti perang atau menyingkirkan segala yang rusak, atau melawan segala macam godaan. Motif ini mengajarkan agar sebagai manusia mempunyai watak dan perilaku yang berbudi luhur sehingga dapat mengendalikan segala godaan dan nafsu.

“Kami ingin agar PSIM kali ini mampu meraih hasil yang maksimal dalam kompetisi. Dan dengan menggunakan motif kawung kami berharap mampu meraih hal tersebut,” paparnya.

Selain mengubah motif batik, diakui Subardi pihaknya juga memasang simbol Tugu Jogja. Pemasangan simbol Tugu Jogja ini dilakukan sebagai bentuk identitas keistimewaan dan simbol keberadaan PSIM yang berada di Kota Jogja. Sementara untuk warna jersey untuk laga kandang, PSIM tetap akan menggunakan warna dominan biru.

“Warna dasar tetap biru untuk laga kandang. Putih untuk laga away. Rencananya besok [hari ini] sudah jadi kaosnya,” pungkasnya.

Sumber : Lihat Disini

PSIM Mantap ke Liga Indonesia


Yogya - Manajemen PSIM Jogja akhirnya memilih untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama 2011/2012 versi PT Liga Indonesia (LI).

Komisaris Utama PT Nirwana Persada Indonesia (NPI) selaku pihak yang mengusahakan pendanaan bagi PSIM, Subardi memastikan telah menerima masukan dari masyarakat dan stake holder Laskar Mataram mengenai kompetisi yang seharusnya diambil PSIM. Berdasarkan aspirasi mayoritas yang masuk PSIM mengambil langkah mengikuti kompetisi Divisi Utama versi PT LI.

“Kami telah mengambil keputusan bakal bermain di kompetisi yang sesuai dengan aspirasi mayoritas masyarakat. Kami mengambil kompetisi yang berkualitas. Tolok ukurnya dilihat dari peserta yang ikut ambil bagian. Sebab peserta akan menentukan mutu sebuah kompetisi,” katanya, Senin (28/11) di sela-sela rapat koordinasi manajemen PSIM dengan PT NPI terkait persiapan tim.

Diungkapkan mantan exco PSSI era Nurdin Halid itu, kualitas kompetisi yang dimiliki PT LI mengisyaratkan akan mendorong hadirnya penonton yang menyaksikan laga di stadion. Situasi ini akan mempermudah tim untuk mandiri, terutama di era pengelolaan sepak bola profesional.

“Jika kompetisinya tidak berkualitas, tentu penonton tidak mau nonton,” sambungnya.

Apa yang diungkapkan Subardi kian diperkuat dengan pernyataan Direktur Utama PT NPI, M Zein. Pria berkacamata ini mengaku dukungan penuh masyarakat, suporter dan stakeholder membuat klub tertua di DIY ini tidak ragu mengambil keputusan memilih berkompetisi di PT LI. Mengenai konsekuensi yang ada, tentu bakal dihadapi bersama-sama.

Dengan kejelasan itu, tandas Zein kini pihaknya tinggal menyelesaikan administrasi sebelum kompetisi. Rencananya, pagi ini manajemen bersama dengan PT NPI sudah akan mulai melakukan pemanggilan pemain dan pelatih untuk melakukan penandatanganan kontrak.

“Pengennya malam ini [kemarin] kami ketemu sama Hanafing, tapi karena kondisi hujan, besok usai latihan kami ketemu dan langsung selesaikan masalah ini dengan pemainnya juga. Jika cocok langsung kontrak,” ucapnya.

Adapun Direktur Utama PT PSIM Yoyok Setiawan berharap sikap Ketua Umum PSIM Haryadi Suyuti selaras dengan aspirasi masyarakat dan stakeholder yang meminta PSIM berlaga di bawah operator PT LI.  “Semua menyampaikan aspirasinya seperti apa. Jadi seharusnya memang selaras dengan aspirasi itu,” harapnya.

Sumber : Lihat Disini

Ini Dia Jadwal Pertandingan PSIM Divisi Utama PT LPIS


YOGYA PSIM Yogyakarta telah mendapatkan jadwal pertandingan divisi utama versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Pada jadwal tersebut, Laskar Mataram akan memulai pertandingan perdananya pada Selasa (13/12/2011) mendatang melawan tim Persikota Tangerang.

Meski Parang Biru telah mendaftar di dunia kompetisi yang berbeda, pihak manajemen tetap menerima jadwal tersebut. Namun tampaknya PSIM juga tetap akan menunggu jadwal pertandingan dari PT Liga Indonesia (LI) untuk dijadikan bahan perbandingan.(*)

Berikut Jadwal Pertandingan PSIM pada Kompetisi Divisi Utama versi LPIS (putaran pertama)


Selasa (13/12/2011)   Persikota - PSIM
Selasa (20/12/2011)   Persikabo - PSIM
Senin (2/1/2011)         PSIM -  PSSB
Senin (9/1/2012)         PSIM - PSLS
Selasa (17/1/2012)       PSIM - Gresik United
Senin (23/1/2012)       PSBL - PSIM
Senin (30/1/2012)       PSIM - Persih
Selasa (7/2/2012)       Persitara - PSIM
Selasa (14/2/2012)     PSP Padang - PSIM
Selasa (21/2/2012)     PSIM - PSB Bengkulu
Selasa (28/2/2012)     Pro Duta - PSIM


Sumber : Lihat Disini

Senin, 28 November 2011

Jadwal PSIM Jogja Di Piala Bupati Purbalingga


  • 1 Desember 2011 : PSIM Jogja vs PSCS Cilacap
  • 3 Desember 2011 : PSIM Jogja vs Persibangga Purbalingga
  • 6 Desember 2011 : PSIM Jogja vs PSS Sleman

Kesulitan Cari Tambahan Striker Reinaldo Mundur Dari Seleksi PSIM

Yogya - PSIM Yogyakarta semakin sulit mendapatkan tambahan striker setelah Reinaldo mundur dari seleksi. Mantan penyerang PSMS Medan ini sudah sempat ikut latihan dalam beberapa hari ini, namun memutuskan pulang kedaerah asalnya, sebelum pelatih PSIM menentukan kelayakannya untuk direkrut.

"Dia hanya kirim SMS ke saya kalau mau pulang dulu ke Medan. Tapi saya kira dia tak akan kembali lagi ke sini. Kami akan berusaha mencari striker lain untuk memenuhi kebutuhan tim sebelum terjun dalam kompetisi," ungkap pelatih PSIM Hanafing saat dihubungi KR, Minggu (27/11).

Setelah hengkangnya Elthon Maran ke Persiram Raja Ampat, PSIM kini tinggal mempunyai dua striker yang siap tempur, yakni Rainhard dan Muhammad Rifky. Laskar Mataram juga masih menunggu kedatangan striker asing, namun hingga kini belum ada kejelasan.
"Kami memang masih punya dua striker muda, Johan Arga dan Wisnu Raharjo. Namun mereka belum didukung pengalaman memadai untuk tampil di level Kompetisi Divisi Utama. Tapi jika nanti tetap tidak bisa mendapatkan striker lagi, mereka akan kita optimalkan. Mereka sebenarnya berpotensi," ungkap mantan pelatih PSIS Semarang itu.

Pada minggu ini, menurut Hanafing program latihan difokuskan untuk menghadapi Turnamen Bupati Cup di Purbalingga yang diikuti tuan rumah Persibangga Purbalingga, PSCS Cilacap dan PSS Sleman. Nova Zaenal dkk dijadwalkan bertanding tiga kali dalam turnamen ini, yakni pada 1, 3 dan 6 Desember mendatang.

Sementara itu Direktur Utama PT PSIM Jogja Yoyok Setyawan SE mengaku telah mendapat informasi bahwa PT Liga Indonesia akan mengelar pertemuan klub peserta Kompetisi Divisi Utama yang dijadwalkan 2 dan 3 dan 4 Desember mendatang. Pertemuan ini untuk meminta kesaggupan peserta mengikuti kompetisi yang digelar PT LI sebelum ditentukan pembagian grupnya.

Menurut Yoyok, pada pertemuan yang digelar Jumat lalu, banyak yang menginginkan PSIM ikut kompetisi yang diselenggarakan PT LI, termasuk dari KONI Kota Yogya dan Pengkot PSSI Kota. Dua wadah suporter, Brajamusti dan The Maident pun juga menginginkan hal sama.
"Untuk selanjutnya Ketua Umum PSIM yang akan menentukannya setelah PT LI nanti mengeluarkan pembagian grup," imbuhnya.

Sumber : KR

Sepekan Main Sekali, Hanafing Nilai Jadwal Tidak Ideal


JOGJA—PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) akhirnya merilis jadwal untuk kompetisi Divisi Utama 2011/2012.
Menurut rilis tersebut, PSIM akan melakoni laga perdana di luar kandang, yakni Selasa (13/12) melawan Persikota Tangerang di Stadion Benteng Tangerang.

Digelarnya laga sepekan sekali pada awal pekan membuat kubu PSIM geram. Pelatih PSIM, Hanafing menilai jadwal yang dikeluarkan operator kompetisi resmi versi PSSI kepemimpinan Djohar Arifin Husni itu terkesan asal-asalan.
"Kalau sepekan main sekali secara teknis memang menguntungkan bagi tim, karena recovery pemain lumayan panjang. Namun bagi keuangan, jelas pemborosan," kata pelatih berlisensi A AFC itu, Minggu (27/11).

Dia mencontohkan, antara dua laga perdana PSIM yang digelar di luar kandang dipastikan pembengkakan bakal terjadi. Pada laga perdana, Selasa (13/12) PSIM bakal melawan Persikota. Sedangkan pertandingan selanjutnya yakni Selasa (20/12) PSIM bakal melawan Persikabo Bogor. 

"Selama sepekan apa kami harus tinggal di Jakarta. Kalau kami pulang dan harus berangkat lagi ke Bogor tentu juga boros diongkos. Ini jadwal tidak ideal. Harusnya kan jaraknya hanya dua hari kalau laga away. Nah ini sepekan sekali," papar Hanafing.

Sumber : Lihat Disini

Hanafing Mulai Fokus Taktik


YOGYA - Pelatih PSIM, Hanafing, akan memrogramkan latihan teknik pada Abda Ali cs, mulai pekan depan. Hal itu bertujuan meningkatkan pemahaman taktik dan strategi bagi punggawa Parang Biru.

Mantan pelatih PSIS Semarang ini menuturkan, itu menjadi persiapan tim berlaga di turnamen Purbalingga Cup, 1-3 Desember 2011. "Fisik anak-anak sudah lumayan, tinggal kita asah lagi, saya akan mulai besok Senin (28/11/2011)," ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja,Minggu (27/11/2011).

Ia menambahkan, akan menekankan pada sentuhan bola bagi anak-anak asuhnya. "Sejak latihan minggu lalu saya sudah terus mencatat sentuhan bola anak-anak, sudah lumayan bagus, tinggal ditingkatkan sedikit lagi," terang pelatih berlisensi A AFC ini.


Sumber : Lihat Disini

Sabtu, 26 November 2011

Hanafing Berharap Brajamusti - Maident Berdamai


YOGYA - Perselisihan antara dua kubu suporter PSIM, Brajamusti dan Maident, mengundang perhatian pelatih PSIM, Hanafing. Menurutnya, perselisihan seharusnya tidak perlu terjadi, karena klub yang dibela adalah tim yang sama.

Ia pun berharap kedua suporter tersebut duduk bersama dan berdamai. Dengan demikian, kekuatan suporter pun akan menjadi kuat dan mendatangkan dampak positif bagi tim.

"Kalau suporter bersatu dan mendukung tim, kami kan juga ikut semangat," ujarnya, Jumat (25/11/2011).

Sumber : Lihat Disini

Jumat, 25 November 2011

Ke Sumatera, PSIM butuh Rp 1 Miliar


JOGJA—Keputusan PT LPIS yang menetapkan PSIM berada di Grup I dipastikan bakal semakin memberatkan keuangan Laskar Mataram. Sedikitnya manajemen harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk melakoni laga di Sumatera.
Pengeluaran itu lebih besar ketimbang jika PSIM bermain di Grup III, maupun besaran anggaran yang dikeluarkan musim lalu.

“Kalau harus melakoni tujuh kali laga di Sumatera jelas berat bagi PSIM. Jelas terjadi pembengkakan yang cukup besar bagi keuangan PSIM,” kata Internal Auditor PSIM, Joko Tirtono kepada Harian Jogja, Kamis (24/11).
Joko yang juga mantan Finance Officer PSIM itu pun telah melakukan perhitungan kasar jika nantinya PSIM melakoni tujuh laga ke Sumatera. Sedikitnya PSIM harus menanggung pembengkakan anggaran minimal Rp600 juta.

Jumlah itu didapatkan mengingat besaran akomodasi yang cukup besar selama melakoni laga di Sumatra. Padahal jika PSIM berada di Grup III dan bermain di Jawa Timur, besaran anggaran yang dikeluarkan untuk akomodasi hanya mencapai Rp400 juta.

“Pembengkakan mencapai Rp600 jutaan. Karena tujuh klub berarti sekitar tiga couple. Ya setidaknya butuh dana minimal Rp1 miliar ke sana,” ungkap Direktur KRKB Gembiraloka itu.

Besaran tanggungan ini diakui Joko semakin berat menyusul PSIM sudah tidak mendapatkan suntikan APBD Kota Jogja. Satu-satunya jalan yang bisa dilakukan manajemen untuk menutup besaran adalah memaksimalkan pendapatan dari tiket. Tak hanya itu untuk lebih menghemat anggaran saat menjalani laga tandang jumlah pemain yang dibawa kemungkinan harus dibatasi.

“Kalau ingin irit ya memang harus bawa pemain dengan jumlah yang terbatas. Namun konsekuensinya agak berat jika mengejar poin penuh nantinya,” pungkas  Joko. 

Rapatkan
Wakil Walikota Jogja sekaligus ketua Umum PSIM Haryadi Suyuti mengaku akan membahas dengan manajemen terlebih dahulu sebelum menentukan keikutsertaan PSIM dalam kompetisi. 

Ditemui sebelum melakukan rapat paripurna di DPRD Kota Jogja Kamis (24/11) Haryadi Suyuti mengaku tergabungnya PSIM dalam Grup I dalam kompetisi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) merupakan hasil dari sebuah undian yang tidak dapat diprediksi.

Mengenai kesiapan anggaran Haryadi mengaku akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan manajemen dan pihak terkait. 

Mengingat setelah tergabung dalam Grup I tersebut, nantinya PSIM akan berlaga dengan delapan peserta laga lainnya yang sebagian di antaranya berada di Sumatra. “Kami masuk dalam Grup I, itu kan undian jadi memang kami tidak bisa berbuat banyak. Ya nanti kita akan rapatkan dulu,” jelasnya.

Pembina PSIM Herry Zudianto menambahkan pembiayaan laga PSIM saat ini sudah tidak lagi menggunakan APBD. Menurutnya hal tersebut patut menjadi sebuah pertimbangan dalam penentuan koordinasi pembahasan nasib PSIM ke depan.

Sumber : Lihat Disini

Uji coba PSIM dengan Pra PON Kaltim Batal


Jogja - Uji coba PSIM sebagai persiapan menghadapi kompetisi Divisi Utama gagal lagi. Faktor keamanan dituding menjadi biang dari kegagalan itu.

Padahal pelatih PSIM, Hanafing berkeinginan memaksimalkan persiapan jelang Piala Bupati Purbalingga, 1-6 Desember mendatang dengan menggelar sejumlah uji coba. Hanya, konflik antara dua wadah suporter Laskar Mataram membuat mantan pelatih PSIS Semarang dan PSM Makassar ini kembali membatalkan laga uji coba melawan Pra PON Kaltim, sore ini.

Pembatalan laga sendiri bukan kali pertama dilakukan kubu PSIM. Sebelumnya, Abda Ali dan kawan-kawan juga gagal menjamu Beruang Madu, Persiba Balikpapan, Rabu (23/11) di Stadion Mandala Krida. Pertimbangan keamanan menjadi persoalan utama yang membuat gagalnya uji coba.

"Saya tidak ingin ambil resiko. Selama masih ada permasalahan yang sama, uji coba di kandang sepertinya harus ditinjau kembali. Kalau dibilang tidak maksimal untuk persiapan menghadapi Piala Bupati Purbalingga tentu. Namun, mau bagaimana lagi, ini force major," kata arsitek berlisensi A AFC itu kepada Harian Jogja, Kamis (24/11).

Apa yang diungkapkan Hanafing pun diamini Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setyawan. Mantan GM PSIM 2005 itu mengungkapkan laga uji coba dengan Pra PON Kaltim memang dibatalkan. Pihaknya merasa persiapan yang dilakukan Hanafing dengan melakukan latihan pagi sore sudah cukup jelang bertemu PSCS Cilacap, Persebangga Purbalingga dan PSS Sleman itu.

"Ngak ada uji coba. Sudah cukup, kita lihat saja nanti di Piala Bupati Purbalingga," ucapnya.

Adapun untuk mengisi waktu karena batalnya laga uji coba dengan anak asuh Rudi Keltjes itu, Hanafing mengaku tetap akan melakukan latihan game. Nantinya tim akan dibagi menjadi dua yakni tim A dan B seperti sesi latihan yang digelar di Stadion Mandala Krida, Rabu (23/11) lalu. Di sesi tersebut, mantan pemain Niac Mitra itu bakal kembali melihat sejauh mana sentuhan dan pola permainan yang ada.

"Ya, kami gelar game saja seperti kemarin. Memang tidak maksimal, tapi taktisnya anak-anak pasti akan terlihat," paparnya.

Disinggung mengenai kekuatan lawan, Hanafing mengaku secara kualitas kemungkinan penampilan PSCS dan PSS Sleman akan sama dengan PSIM. Kendati diperkuat sejumlah pemain asing baik PSS maupun PSCS dirasa memiliki level yang sama dengan PSIM. "Secara teknis dan materi mungkin akan sama, ajdi tidak akan ada masalah," terang mantan pemain Timnas itu.

Diungkapkan Hanafing, belum datangnya legiun asing ke PSIM dipastikan membuat pihaknya akan memaksimalkan keberadaan pemain lokal yang ada. Sejumlah rancangan permainan pun telah disiapkan jelang Piala Bupati Purbalingga dan kompetisi. "Kami akan lihat nanti apakah pemain lokal saja sudah cukup untuk kompetisi mendatang, mengingat hingga kini juga pemain asing belum datang," pungkas Hanafing.

Sumber : Lihat Disini

Kamis, 24 November 2011

PSIM Datangkan Pemain Belanda dan Slovenia


YOGYA - Jelang bergulirnya kompetisi divisi utama musim depan, PSIM Yogya tetap gencar berburu pemain. Dikabarkan, dua pemain asing siap didatangkan tim Parang Biru ke Yogya dalam waktu dekat.

Pelatih PSIM, Hanafing, membenarkan kabar tersebut. Ia menuturkan dirinya juga telah mendapat kabar itu dari pihak manajemen klub.

"Katanya seorang striker dan seorang gelandang, tapi belum tahu kapan pastinya datang," ujar pelatih berlisensi A AFC tersebut, Kamis (24/11/2011).

Dua pemain asing tersebut, kabarnya berasal dari Belanda dan Slovenia. Pemain asal Belanda berposisi sebagai striker, sementara pemain asal Slovenia menempati posisi gelandang.

"Ya kita lihat saja nanti kalau sudah datang, sejauh mana kualitas mereka," kata Hanafing.


Sumber : Lihat Disini

Sikap PSIM ditentukan sore ini


JOGJA—Ketua Umum PSIM, Haryadi Suyuti yang dikonfirmasi terpisah, mengaku belum bisa menentukan sikap terkait dengan perubahan grup yang diterapkan PT LPIS.

Rencananya, Wakil Walikota Jogja itu bakal melakukan rapat dengan manajemen dan stake holder PSIM sore ini sebelum mengambil sikap terkait keputusan tersebut.

“Besok sore [hari ini] kami akan rapat dan bahas masalah ini. Kami akan mempertimbangkan mengenai beberapa hal terkait dengan pernyataan PSSI tentang PT LPIS dan kompetisi. Saya juga bakal meminta laporan dari teman-teman yang berangkat ke Jakarta,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan, Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setyawan. Sejauh ini pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi dengan manajemen dan juga Ketua Umum PSIM terkait keputusan PT LPIS tersebut.

“Kami rapatkan dulu nantinya. Karena keputusan ikut kompetisi yang mana itu bukan saya yang pegang, namun melalui mekanisme rapat,” terang Yoyok.

Namun secara pribadi Yoyok mengakui keputusan PT LPIS yang menempatkan PSIM berada di Grup I dan harus melakukan pertandingan sampai di Aceh dipastikan membuat anggaran Laskar Mataram membengkak. Kondisi ini akan mempersulit PSIM, karena saat ini klub tertua di DIY itu sudah tidak mengandalkan pembiayaan dari APBD.

“Secara pribadi ini jelas berat. Namun kami akan bicarakan lagi nantinya dengan semua pihak untuk masalah keputusan yang bakal diambil,” kata mantan GM PSIM 2005 itu.

Disinggung mengenai perkembangan Kompetisi Divisi Utama versi PT LI, Yoyok mengaku dari konfirmasi yang dilakukannya kemarin saat ini sudah ada 30 klub Divisi Utama yang mendaftarkan diri mengikuti kompetisi di bawah PT LI.

“Dalam rapat manajemen nantinya kami juga akan bahas mengenai hal ini. Bagaimanapun batas pendaftaran pemain yang di PT LI kan tanggal 25,” pungkasnya.

Sumber : Lihat Disini

Dipindah ke Grup 1, PSIM Apes


JOGJA—PSIM akhirnya pindah grup dalam kompetisi Divisi Utama 2011/2012 yang diselenggarakan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Akan tetapi, yang didapat Laskar Mataram dari perpindahan grup itu bukan keuntungan, melainkan kerugian.

PT LPIS mengubah pembagian grup Divisi Utama karena kekurangan klub yang mendaftar. Pada awal November, PT LPIS membagi Divisi Utama dalam empat grup dengan asumsi 47 peserta. Namun,  hanya 33 klub yang mendaftar sehingga Divisi Utama hanya dibagi menjadi tiga grup.

Dalam format empat grup, PSIM berada di Grup III bersama sejumlah tim asal Jawa Timur. Namun, setelah kompetisi dibagi dalam tiga grup, PSIM dipindah ke Grup I. Sialnya, di Grup I PSIM bergabung dengan sejumlah klub asal Sumatra seperti  PSLS Lhoksumawe, PSBL Langsa, PS Bengkulu,  PSSB Biruen, PSP Padang, Pro Titan FC dan Persih Tembilahan.

Perubahan itu membuat kebutuhan biaya kompetisi membengkak karena PSIM harus melawat hingga ujung Sumatra. PSIM pun mengajukan keberatan atas perubahan itu. Sayang, PT LPIS tetap memasukkan PSIM dalam Grup I dan menolak keinginan kubu Laskar Mataram untuk pindah Grup. 

Wakil Ketua Panpel laga PSIM, Y Sukamto mengatakan keputusan PT LPIS sudah final. Meski harus bertandang sebanyak tujuh kali ke Sumatra, PSIM tetap akan menerimanya. Pasalnya, PT LPIS menjanjikan subsidi sebesar Rp500 juta untuk membantu keuangan klub. Keputusan itu juga menandakan PSIM tak akan bergabung dalam kompetisi garapan PT Liga Indonesia (LI).

“Kami sudah tidak bisa berbuat banyak. Pak Djohar [Ketua Umum PSSI] tadi mengatakan jika mereka hanya akan mengurusi klub yang mau ikut kompetisi. Jika tidak klub tersebut akan ditinggal,” ucapnya seusai finalisasi grup dalam workshop PSSI di Hotel Batavia Jakarta, Rabu (23/11).

Beda sikap
Meski Sukamto mengaku tak bisa berbuat banyak dengan tawaran dari PT LPIS, sikap berbeda ditunjukkan Ketua Umum PSIM, Haryadi Suyuti. Secara terpisah dia mengaku belum bisa menentukan keputusan  terkait dengan perubahan grup.

Wakil Walikota Jogja itu bakal melakukan rapat dengan manajemen dan stakeholder PSIM Kamis (24/11) sore sebelum mengambil sikap. “Kami akan mempertimbangkan mengenai beberapa hal terkait dengan pernyataan PSSI tentang PT LPIS dan kompetisi. Saya juga bakal meminta laporan dari teman-teman yang berangkat ke Jakarta,” ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan, Direktur Utama PT PSIM, Yoyok Setyawan. Sejauh ini pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi dengan manajemen dan juga Ketua Umum PSIM terkait keputusan PT LPIS tersebut. “Keputusan ikut kompetisi yang mana itu bukan saya yang pegang, namun melalui mekanisme rapat,” terang Yoyok.

Namun secara pribadi Yoyok mengakui keputusan PT LPIS yang menempatkan PSIM berada di Grup I dan harus melakukan pertandingan sampai di Aceh dipastikan membuat anggaran Laskar Mataram membengkak. Kondisi ini akan mempersulit PSIM, karena saat ini klub tertua di DIY itu sudah tidak mengandalkan pembiayaan dari APBD.

Saat diisinggung mengenai perkembangan Kompetisi Divisi Utama versi PT LI, Yoyok mengaku dari konfirmasi yang dilakukannya kemarin saat ini sudah ada 30 klub Divisi Utama yang mendaftarkan diri mengikuti kompetisi di bawah PT LI.

“Dalam rapat manajemen nantinya kami juga akan bahas mengenai hal ini. Bagaimanapun batas pendaftaran pemain di PT LI tanggal 25,” ujarnya. 

PSS tetap
Sementara, satu hal yang membuat PSIM gembira adalah tidak berada satu grup dengan Persis Solo dan PSS Sleman. “Kami tadi memang memohon agar tidak jadi satu dengan Solo dan Sleman. Terus terang kami tidak ingin terjadi permasalahan lagi saat menggelar laga pertandingan di kandang,” kata Sukamto.

PSS berada di Grup II dan Persis Solo di Grup III. Selain bergabung dengan tujuh klub asal Sumatra, PSIM bergabung dengan sejumlah klub asal Jawa seperti Persitara Jakarta Utara, Persikabo Bogor dan Persikota Tangerang.

Di Grup II, PSS bergabung dengan PSCS Cilacap, PPSM Sakti Magelang, Barito Putra, Persikab Bandung, PSIR Rembang, PSIS Semarang, Persepar Palangkaraya, Persipasi Bekasi, Persiku Kudus, Persip Pekalongan dan Persik Kediri.

Adapun Grup III diisi Perseman Manokwari, PSB Biak, Persires Rengat, Persipro Probolinggo, Madiun FC, Persemalra Langur, PSBI Blitar, Persewangi Banyuwangi, Persid Jember, Persekam Metro FC, Gresik United dan Persis Solo.

Sukamto juga mengatakan pihaknya telah menyerahkan blangko pendaftaran pemain. Tak hanya menjanjikan subsidi Rp500 juta, di pertemuan itu PT LPIS juga mengaku bakal menanggung semua besaran anggaran yang dikeluarkan untuk wasit guna menjaga netralitas pertandingan. “Pembukaan kompetisi akan dilakukan di Semarang, 10 Desember mendatang. Jadwal rencananya besok [hari ini] akan langsung difaks ke masing-masing klub,” katanya.

Perubahan pembagian grup Divisi Utama tidak menjadi masalah bagi PSS Sleman. Penanggung jawab latihan PSS, Rumadi mengatakan PSS tetap berada di grup II sehingga tidak ada perubahan drastis seperti keputusan PSSI terdahulu. “Pembagian grup itu juga belum pasti akan seperti itu karena bisa saja berubah lagi,” katanya saat ditemui sesuai pertandingan melawan Persiba Balikpapan, kemarin.

Sumber : Lihat Disini